Part 71

4 1 0
                                    

Dengan tekad yang semakin menguat, Maru, Diva, dan Fiara mulai menyusun rencana untuk menyelidiki lebih jauh tentang Zavier dan geng RAFANIEL. Mereka menyadari bahwa setiap langkah harus diambil dengan hati-hati, mengingat potensi bahaya yang mengintai.

Malam itu, mereka bertiga berkumpul di rumah Maru, duduk di sekitar meja sambil memegang buku catatan dan laptop. “Kita perlu membuat daftar semua yang kita ketahui tentang Zavier dan keluarganya,” kata Maru, membuka pembicaraan. “Dan juga semua anggota gengnya.”

Diva mulai mencatat. “Zavier adalah pemimpin geng RAFANIEL. Dia selalu berada di pusat perhatian, tetapi juga sangat misterius. Ada rumor tentang keluarganya yang memiliki koneksi kuat di dunia bisnis, tetapi aku tidak tahu seberapa jauh itu.”

“Dia juga bergaul dengan banyak orang yang berpengaruh di sekolah,” tambah Fiara. “Dan beberapa dari mereka terlihat sangat loyal padanya. Kita perlu mencari tahu siapa saja yang terlibat.”

Mereka melanjutkan dengan mencatat nama-nama anggota geng yang sering terlihat bersama Zavier, termasuk Niely, yang telah berhadapan langsung dengan Maru dan Diva. “Niely adalah orang yang berbahaya. Dia sangat pandai memanipulasi orang dan menciptakan konflik,” kata Maru, merasa tidak nyaman saat mengingat pertemuannya dengan Niely.

“Kalau begitu, kita harus sangat berhati-hati saat mendekati mereka,” kata Diva. “Kita tidak bisa membiarkan mereka menyadari bahwa kita sedang menyelidiki.”

Malam itu, mereka berusaha mencari informasi lebih lanjut melalui media sosial dan forum online. Dengan bantuan aplikasi pengelola media sosial, mereka mulai melacak aktivitas Zavier dan anggota gengnya, termasuk mencatat waktu dan tempat pertemuan mereka.

****

Hari-hari berlalu, dan Diva terus menyusup ke dalam geng RAFANIEL. Dia mulai mendapatkan kepercayaan anggota geng lainnya, tetapi juga merasakan tekanan yang semakin besar. Setiap kali dia bertemu Zavier, dia merasa berusaha keras untuk tidak menunjukkan ketakutannya.

Satu sore, setelah sebuah pertemuan di kafe, Zavier mengajaknya berbicara lebih pribadi. “Kamu tahu, Diva,” katanya dengan nada yang lebih lembut. “Aku menghargai keberanianmu. Geng kami bukan hanya tentang kekuasaan, tapi juga tentang persahabatan.”

Diva berusaha menjaga ekspresi wajahnya. “Aku tahu. Aku ingin menjadi bagian dari itu,” balasnya, berusaha terdengar meyakinkan.

Zavier tersenyum, tetapi ada sesuatu yang menyentuh Diva yang membuatnya merinding. Dia mulai merasa bahwa Zavier tidak sepenuhnya jujur, dan ada sisi gelap yang bersembunyi di balik sikapnya.

Bersambunggg

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang