🎀Chapter 30🎀

101 31 59
                                    

Sebelumnya follow instagram author yuk

@faizahjahro

Udah belum?

Yuk langsung baca....

 _______________Happy Reading_____________

Geng MAFISA, akhirnya sampai di kamar mandi. Lalu Sandrina langsung membuka rok barunya yang masih diplastikin.

"Nih, roknya Mar!" pinta Sandrina yang lamgsung memberikan kepada Maru. Lalu, Maru langsung menggantikan rok yang sudah penuh lem diganti dengan rok barunya.

"Muat ga roknya?" tanya Fiara. Maru hanya mengangguk kepala saja. Dia masih trauma tentang kejadian yang selalu berulang-ulang terus.

Sandrina yang melihat Maru memasang wajah sedih langsung menyemangatkan Maru. "Maru, tenang aja! Ada kami berdua kok." Sambil memegangi kedua pundak Maru sambil tersenyum.

"Iya, ada kami! Gausah takut, nanti kita cari tau siapa penyebab dalangnya!" sahut Fiara.

"Lagian, kita ini kan bestie! Dan kami gak mau bestie kami itu sengsara. Kami berdua akan mencari dalangnya." ujar Fiara lagi Sambil tersenyum ke arah Maru.

Maru sangat senang mendapatkan sahabat seperti Fiara dan Sandrina. Karena, masa lalunya itu. Tidak ada yang mau membantu Maru.

"Makasih," jawab Maru yang mulai lega dan mulai tidak bersedih lagi. Tiba-tiba saja, bel berbunyi.

"Wah, udah jam istirahat ya?" tanya Fiara kepada kedua sahabatnya tersebut. Sandrina hanya mengangguk kepala.

"Gua takut," sahut Maru yang menyelak pembicaraan Fiara dan Sandrina.

Fiara dan Sandrina sepontan menoleh ke arah Maru. Mereka tekejut dengan ucapan Maru tadi.

"Takut, kenapa?" tanya Fiara kepada Maru.

Maru menundukkan kepala, dia tidak sanggup memberitahukan kepada kedua sahabatnya. "Gua takut." Sambil menahan isakan di dalam hatinya.

Maru sangat takut, jika keluar dari kamar mandi. Dia akan ditertawakan oleh semua orang. Karena, masa lalunya itu. Satu kelas tau kalau Maru di kerjai oleh seseorang dan akhirnya semua orang yang berada di sekolah itu pada tau.

Oleh sebab itu, Maru sangat takut kalau keluar kamar mandi. Dia takut, itu akan terjadi ulang lagi pada dirinya.

"Gausah takut, Maru!" sahut Sandrina yang menenangkan Maru.

Ketika Sandrina melihat wajah Maru yang penuh dengan sengsara, yah sebut aja Sandrina bisa melihat masa lalunya Maru. Sandrina langsung memberitahu kode kepada Fiara.

Fiara langsung paham kodean Sandrina. Kalau Sandrina memberitahu kepada Fiara, kalau Maru itu pernah di bully. Dan dia jadi takut itu keulang lagi.

"Maru, ada kami! Percaya lah, tidak ada seseorang yang akan menindas lu!" ujar Fiara yang meyakinkan kepada Maru.

"Iya, kalau lu di apa-apain sama orang-orang! Langsung lapor ke kami, biar kami aja yang bertindak," sahut Sandrina.

"Tapi ... aku takut di bilang lemah, yang apa-apa pasti ngadu ke sahabat," jawab Maru yang mulai meneteskan air matanya.

Sandrina langsung berseduh melihat air mata Maru berjatuhan. Begitu pula dengan Fiara, dia paling tidak sanggup melihat sahabatnya menangis.

Bersambungg....

Vote dan koment ya<3

Jangan lupa share ke teman-teman buat baca cerita ini!

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang