🎀Chapter 54🎀

70 24 0
                                    

Sebelumnya follow instagram author yuk

@faizahjahro

Udah belum?

Yuk langsung baca....

 _______________Happy Reading_____________

Keesokkan Harinya…

"Sepuluh ribu, dua puluh ribu, tiga puluh ribu," ucap Maru sambil menghitung beberapa lembar uang.

Tok ... tok ... tok

"Biar gue aja yang buka!" ujar Maru. Maru langsung membukakan pintunya. Dan ternyata yang mengetuk pintu kamar Sandrina adalah kakaknya yang bernama Sanria.

"Ada apa kak?" tanya Sandrina.

"Pinjem laptop dong!" jawab Sanria yang meminta izin kepada Sandrina adik satu-satunya ini.

"Oh, bentar kak! Aku ambilin dulu," ucap Sandrina yang segera bangkit dari sofa dan pergi mengambil laptop miliknya. Lalu segera memberi laptopnya kepada Kak Sanria.

"Ini kak!" ucap Sandrina yang memberi laptop.

"Oke makasih!" jawab Sanria. Ketika Sanria mau keluar, tiba-tiba Kak Sanria melihat ada garam inggris di meja belajar Sandrina. Lalu Sanria langsung mengambil garam tersebut. Ia menunjukkan garamnya kepada Sandrina dan teman-temannya.

"Apa ini! Buat apa ini Sandrina!" tegas Sanria kepada Sandrina yang menunjukkan garam dihadapan Sandrina.

"Mampus ketahuan lagi,"  batin Sandrina. Sandrina hanya menunduk. Dia sangat takut sekali dengan kakaknya itu.

"Jawab Sandrina!" pekik Sanria.

"Ehh, b-buat ... Praktek kak," ucap Sandrina tersenyum.

"Praktek apaan?" tanya Sanria dengan wajah curiga sekali dengan adiknya yang satu ini.

"Buat itu lomba kak, kan besok di sekolah kita ada lomba," jawab Fiara senyum dan yakinin abang Sandrina supaya tak ketahuan.

"Iya kak! Kami di suruh sama guru," sahut Maru yang ikutan ngeyakinin abang Sandrina.

"Nah benar tuh kak," balas senyum Sandrina yang spontan ikut menjawab.

"Tolong percaya lah kepada kami kak," batin Sandrina yang sekarang lagi gemetaran.

"Hmm, yaudah kalau gitu ... Awas aja buat yang nakal-nakal," ancam Sanria. Sanria langsung berjalan pergi menuju pintu kamar Sandrina. 

Ketika Sanria sudah keluar dari kamar Sandrina, Sandrina langsung berjalan menuju pintu kamar dan mengunci pintu kamarnya. Supaya tak ada yang masuk lagi ke kamar dirinya.

"Aish, hampir aja kita ketahuan sama kakaknya Sandrina," celetuk Fiara dengan napas lega.

"Iya nih, gue udah takut-takutan tadi," jawab Maru.

"Makasih ya, kalian udah bantuin gue tadi, kalau enggak ... Gue gak tau harus jawab apa tadi," sahut Sandrina yang berjalan menuju arah sofa dan duduk di sofa.

Kamar Sandrina super lengkap. Di kamarnya terdapat kasur, meja belajar, meja buat laptop, televisi, AC, beberapa rak buku dan lemari pakaian.

"Santai aja kali San!" ucap Fiara santai.

"Iya, kita kan sahabatan! Jadi kita saling membantu, iya gak Ra?" ucap Maru kepada Fiara.

"Yoi," jawab Fiara.

"Gue bersyukur banget bisa ketemu sama kalian," batin Sandrina tersenyum melihat wajah mereka berdua.

Bersambung ....

Vote dan koment ya!

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang