🎀Chapter 17🎀

188 85 163
                                    

Sebelumnya follow instagram author yuk

@faizahjahro

Udah belum?

Yuk langsung baca....

 _______________Happy Reading_____________

Keesokkan harinya. Fanya sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dan dia tidak lupa apa yang disuruh kemarin sama gengnya. Yaitu, membawa alat-alat seperti lem.

Fanya sudah rapi memakai seragam. Dia segera berangkat. Lalu dia turun dari kamarnya yang berada di lantai 2.

Ketika Fanya berjalan. Dia kelupaan untuk meletakkannya di tas. Dan pada akhirnya, Bunda Fanya melihat Fanya membawa lem di tangannya.

"Fanya," panggil Bunda. Fanya berhenti melangkah dan dia baru ingat kalau lemnya masih ditangan kanannya.

"Aduh, lemnya masih ditanganku lagi! Kalau Bunda nanya-nanya gimana?" batin Fanya yang dadanya deg-deg an karena Bundanya mencurigai gerak-gerik Fanya.

"Iya, Bunda?" tanya Fanya sambil mengumpetkan lemnya di belakang badan. Bundanya mulai curiga dengan Fanya.

"Itu ditanganmu apa, sayang?" tanya Bunda sambil menunjukkan lem yang berada dibelakang Fanya.

"Aduh, harus jawab apa ya?" batin Fanya yang mulai panik.

"Fanya, kok diam?" tanya Bunda lagi. Karena, Fanya hanya terdiam saja tanpa menjawab pertanyaan bunda.

"O-oh, ini?" tanya Fanya sambil menunjukkan lemnya kepada Bunda. Dia terpaksa melihatkan lemnya kepada Bunda.

"Untuk apa lem itu?" tanya Bunda yang mulai curiga.

"E-eh, buat ... buat ... buat bahan prakarya!" jawab Fanya gugup.

Bunda Fanya mulai curiga dengan Fanya. Karena, di kelasnya dia gak pernah praktek apapun. Kok sekarang malah jadi ada praktek.

"Bukannya dikelasmu gak ada praktek ya?"

"Ada kok! Cuman aku gak pernah ngasih tahu bunda!" jawab Fanya dengan cepat.

"Bukan buat ngerjain teman kamu kan?" tanya Bundanya lagi. Karena, Fanya selalu menjahili teman-temannya.

"E-enggak bun! Fanya kan, anak baik!" jawab Fanya tersenyum. Supaya Bundanya percaya dengannya.

"Oh gitu, awas ya kalau bunda sampai dengar lagi perilaku jahilin teman-teman kamu!" ancam Bunda.

Fanya langsung menciut dan tanpa lama-lama lagi Fanya segera berangkat bersama ayahnya.

"Enggak, yaudah aku berangkat dulu ya!" jawab Fanya yang bersaliman dengan bundanya dan setelah itu dia langsung menyusul ayahnya yang sudah berada dimobil.

Bersambungg...

Jangan lupa vote dan koment ya! Share ke teman-teman buat baca cerita ini!

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang