🎀Chapter 4🎀

202 40 52
                                    

Setelah merapikan barang-barang Maru ke dalam koper. Maru langsung membawanya ke dalam bagasi mobil.

Setelah itu, Maru langsung naik ke dalam mobil dan segera pergi dari rumah itu. Diperjalanan, Maru melihat pemandangan yang sangat cantik.

Sampai lah mereka di rumah yang akan dia tinggal. Maru langsung turun dari mobil dan membawa barang-barangnya ke dalam rumah.

Maru berjalan masuk ke rumah bersama kedua orang tua nya. Ayah dan Bundanya duduk disofa di ruang tamu.

"Maru, lebih baik kamu langsung naik ke atas ya. Langsung ke kamar kamu dilantai dua!" pinta Ayahnya.

"Baik, Yah!"

Maru langsung membawa koper ke atas. Agak kesusahan sih bawanya. Karena, harus naik tangga, tetapi dia mandiri sekali tanpa dibantu oleh siapapun.

Beberapa menit kemudian, Maru sampai dikamarnya. Dia langsung menata barang-barangnya dengan sangat rapi.

Hingga hari mulai siang. Maru sudah selesai dengan kamar bersih dan rapi.

Setelah membersihkan kamarnya. Maru tertidur, dia kelelahan menata barang-barangnya. Memang sih, barang-barang Maru sangat banyak.

Karena, dia membawa baju, alat tulis, beberapa tas dan alat make up.

****

Tidak terasa sudah sore menjelang malam. Maru sama sekali belum makan dan makan siang. Karena, Maru sangat kelelahan.

"Maru, ayok bangun Nak!"

"Kamu belum makan dari siang loh, ayok bangun!"

Maru tetap tidak bangun. Dia masih tertidur nyenyak. Hingga akhirnya bundanya langsung mematikan AC-nya.

"Argh, gerah."

"Kenapa gerah banget ya."

Maru bergumam sambil mata tertutup. Hingga dia basah kuyup dan akhirnya Maru bangun dari tidurnya.

Betapa kagetnya Maru melihat bundanya sudah berdiri menunggu putrinya bangun.

"Bunda, kagetin aja!"

"Bunda kok AC-nya mati?"

"Bunda, yang matiin. Lagian kamu belum makan siang udah tidur aja!" jawab bunda sambil menyilangkan kedua tangannya dan berdiri didepan kasur Maru.

"Ayok makan, turun. Udah jam 06:30 WIB tuh!"

"Hah? Udah jam 06:00 WIB? Lama banget dong aku tidurnya."

"Iyalah, Bunda kira kamu mati."

"Aish, mana ada aku mati. Aku masih hidup bunda!"

"Udah, ayok cepat turun!" pinta bundanya.
Bundanya langsung keluar kamar. Setelah itu diikuti Maru.

Setelah makan. Maru langsung bergegas mandi. Karena, dari siang dia belum mandi. Setelah mandi, dia main handphone sebentar. Dia pengen tidur, tapi lupa kalau dia baru saja tidur.

"Ngapain ya? Mau tidur lagi, tapi kan tadi udah tidur."

"Coba tidurin lagi deh, besok malah kesiangan bisa gawat."

Maru langsung mencoba tidur. Dan akhirnya dia bisa tertidur. Memang selama dia dibully. Maru tidak bisa tidur, dia selalu saja begadang.

Bersambunggg....

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang