🎀Chapter 23🎀

159 56 8
                                    

Sebelumnya follow instagram author yuk

@faizahjahro

Udah belum?

Yuk langsung baca....

_______________Happy Reading_____________

Mobil Maru tepat sekali berhenti di depan pagar sekolah. Dia membuka pintu mobil dan menurun kaki satunya sambil membawa tas di pundaknya.

Setelah dia turun. Dia menutup pelan pintunya sambil berkata, "Dah Ayah! Hati-hati dijalan ya." Sambil berbungkuk badannya biar dia bisa melihat wajah ayahnya.

Ayahnya hanya membalas tersenyum. Lalu Mobil ayahnya berjalan dengan pelan. Maru masih setia menunggu mobil ayahnya pergi jauh dulu.

Maru memutar badannya sambil berjalan menuju pagar sekolah. Ketika Maru berjalan, ada seseorang yang memegang pundak sambil mengagetkan Maru.

"Maru, selamat pagi!" sapa Sandrina sambil mengagetkan Maru. Untung saja Maru tidak terkejut, dia hanya memasang wajah datar.

"Pagi juga," sapanya sambil tersenyum tipis ke Sandrina.

"Ayok masuk," ajak Sandrina sambil menggandeng tangan Maru.

Ketika mereka berdua berjalan masuk ke sekolah. Dengan tiba-tiba ada seseorang berteriak sambil memanggil nama Maru dan Sandrina.

"Sandrina, Maru!"

"Hei, tungguin gua!"

Orang yang memanggil itu seorang gadis yang sedang berlari-lari. Maru dan Sandrina menoleh ke belakang. Mereka ingin tahu, siapa yang memanggil mereka.

Disisi lainnya. Gadis yang memanggil nama Sandrina dan Maru masih berlari-lari dari kejauhan. Ya, gadis itu masih sangat jauh dari Maru dan Sandrina berdiri. Sekitar 10 cm lah jarak mereka.

"Siapa yang manggil dah?" tanya Sandrina sambil melihat sekitarnya.

"Gak tahu," jawabnya. Lalu Maru melihat gadis yang berlari-lari ke arah sekolah. "Sepertinya dia yang memanggil kita!" Sambil menunjukkan ke arah gadis tersebut.

Sandrina langsung mengikuti arah yang ditunjuk Maru. "Kalau dari badannya sih, gua kenal nih!" Sambil melihat lagi ke arah gadis yang berlari.

"Fiara?" tebak Maru sambil melihat Sandrina yang sedang serius mengamati gadis yang berlari.

"Gak tahu, gak begitu jelas! Soalnya sinar mataharinya bikin silau!" jawab Sandrina sambil menutup matanya dengan tangan kanannya.

"Iya, benar mataharinya panas! Lagian udah jam 06.25!" balas Maru sambil melihat jam ditangan kirinya.

"Bentar lagi, masuk!" jawab Sandrina sambil melihat Maru yang sedang asik melihat jam ditangan kirinya.

Bersambungg...

Jangan lupa vote dan koment ya! Share ke teman-teman juga buat baca cerita ini!

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang