Part 73

4 1 0
                                    

Setelah mendengar keterangan Raihan, Maru, Diva, dan Fiara semakin bertekad untuk mengungkap kebenaran di balik kecelakaan itu. Mereka tahu bahwa waktu mereka semakin sedikit dan Zavier serta geng RAFANIEL pasti akan berusaha menghalangi mereka.

“Mari kita kumpulkan semua bukti yang kita punya,” saran Maru. “Kita bisa menggunakan informasi ini untuk melawan mereka.”

Diva mengangguk, “Kita juga bisa meminta bantuan beberapa siswa lain untuk mendukung kita.”

“Betul,” kata Fiara. “Kita tidak bisa berjuang sendiri. Jika kita bisa mendapatkan lebih banyak orang untuk berdiri di samping kita, mungkin kita bisa melawan mereka.”

Namun, mereka juga sadar bahwa ini adalah langkah yang berbahaya. Zavier dan gengnya tidak akan tinggal diam jika mereka mengetahui bahwa mereka sedang menyelidiki.

“Jika kita ingin melakukan ini, kita harus tetap terorganisir dan hati-hati,” kata Maru dengan tegas. “Setiap langkah harus direncanakan dengan baik.”

Mereka menyusun rencana untuk mendatangi siswa-siswa lain yang berani melawan geng dan mencoba membentuk aliansi. Mereka ingin menunjukkan bahwa kekuatan kebersamaan dapat melawan ketidakadilan.

****

Hari-hari berikutnya di sekolah dipenuhi dengan ketegangan. Maru, Diva, dan Fiara terus melakukan pendekatan ke siswa-siswa lain yang mungkin mau bergabung dengan perjuangan mereka. Namun, banyak yang masih merasa takut dan ragu.

Suatu hari, saat mereka beristirahat di kantin, mereka mendengar suara ramai di sudut. “Apa yang terjadi?” tanya Diva, penasaran.

Maru melihat ke arah kerumunan. “Mari kita lihat.”

Mereka mendekati kerumunan dan melihat Zavier berdiri di tengah, dikelilingi oleh anggota gengnya. Zavier tampak berbicara dengan penuh semangat, dan semua orang memperhatikan dengan penuh perhatian.

“Siapa yang berani melawan kami?” teriak Zavier, suaranya menggema. “Kami adalah kekuatan yang tidak bisa diabaikan! Siapa pun yang mencoba menghalangi kami akan merasakan konsekuensinya!”

Kata-kata Zavier membuat Maru merinding. Dia menyadari bahwa ketakutan dan intimidasi yang mereka alami tidak hanya mempengaruhi mereka, tetapi juga siswa-siswa lain yang berada di sekitarnya.

“Ini adalah saatnya untuk berdiri bersama,” kata Maru dengan tegas kepada Diva dan Fiara. “Kita tidak bisa membiarkan mereka terus mengintimidasi kita. Kita harus melawan!”

Mereka menyusun rencana untuk mengumpulkan siswa-siswa lain dan membuat pernyataan. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tidak takut, dan kebenaran tentang kecelakaan Sandrina harus diungkap.

Sore itu, mereka mengadakan pertemuan di taman belakang sekolah, mengundang semua siswa yang bersedia mendengarkan. Saat siswa-ssiswa mulai berkumpul, suasana tegang namun penuh harapan terasa di udara. Maru, Diva, dan Fiara berdiri di depan kerumunan, mempersiapkan diri untuk berbicara.

“Terima kasih telah datang,” kata Maru, mencoba menenangkan detak jantungnya. “Kami di sini untuk berbicara tentang apa yang terjadi pada Sandrina dan bagaimana kita bisa bersatu untuk melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh geng RAFANIEL.”

Diva melanjutkan, “Kami tahu bahwa banyak dari kalian merasa takut, dan itu wajar. Tetapi kita tidak bisa membiarkan ketakutan ini mengontrol kita. Sandrina adalah korban, dan kita berhak tahu kebenaran!”

Satu siswa bernama Hendra mengangkat tangannya. “Tapi Zavier dan gengnya sangat berbahaya. Apa yang bisa kita lakukan? Mereka memiliki kekuasaan dan pengaruh!”

“Kita bisa melawan mereka dengan kekuatan persatuan,” jawab Fiara dengan tegas. “Jika kita semua berdiri bersama, mereka tidak bisa mengintimidasi kita. Kita perlu berbagi cerita kita dan mendukung satu sama lain.”

“Jika kita bisa mengumpulkan cukup bukti dan dukungan, kita bisa melaporkan mereka ke pihak sekolah atau bahkan polisi,” tambah Maru. “Kita harus berani melawan ketidakadilan ini!”

Satu per satu, siswa mulai angkat bicara. Beberapa menceritakan pengalaman mereka yang pernah berhadapan dengan geng RAFANIEL, dan semakin banyak yang mulai merasa terinspirasi untuk berbicara. Energi di antara mereka mulai berubah, dari ketakutan menjadi keberanian.

Setelah diskusi yang panjang, mereka akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah kelompok dukungan yang akan melawan geng RAFANIEL. Mereka sepakat untuk saling membantu dan berbagi informasi, serta mengumpulkan bukti yang diperlukan.

Bersambunggg

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang