🎀Chapter 31🎀

84 21 1
                                    

Jangan lupa untuk follow Instagram penulis @faizahjahro!

Happy Reading

Sandrina dengan lembut menghapus air mata Maru yang jatuh ke pipi. "Inilah yang dimaksud dengan sahabat, bukan?" tanyanya sambil tersenyum lembut.

"Benar, Maru," sahut Fiara dengan penuh keyakinan.

"Sahabat itu seperti yang kamu bilang tadi. Mereka ada untukmu dalam setiap situasi!" sambung Fiara lagi yang meyakinin sahabatnya yaitu Maru.

Sandrina melanjutkan dengan bijak, "Sahabat sejati adalah orang yang akan melaporkan ketidakadilan, bukan sebaliknya. Jika seseorang mengatakan yang kamu katakan, itu berarti mereka tidak memiliki sahabat seperti kamu."

Maru tampak bingung. "Maksudnya?"

"Ya, kalau mereka mengatakan hal seperti itu, mungkin saja mereka iri padamu. Kamu memiliki sahabat yang bisa kamu andalkan, sementara mereka tidak. Jadi, mereka mungkin merasa iri," jelas Sandrina.

Fiara menambahkan, "Benar, mereka mungkin merasa iri karena kamu memiliki sahabat yang bisa kamu percayai untuk membantumu."

Mendengar penjelasan tersebut, Maru mulai merasa lebih baik. Ada benarnya juga dalam ucapan Sandrina dan Fiara. "Terima kasih sudah menenangkan aku," ujar Maru sambil tersenyum.

Ketiganya kemudian keluar dari kamar mandi dan menuju kantin bersama, merasa lebih ringan hati.

Bersambunggg..

Untuk melanjutkan cerita ini, vote dan komentari cerita ini. Jangan lupa share ke teman-temanmu agar mereka juga bisa membaca!

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang