🎀Chapter 2🎀

311 90 352
                                    

Sampai di rumah, Maru langsung menghampiri bunda. Sementara, bundanya sedang masak didapur.

Bunda menyadari kehadiran Maru dan dia langsung menyambut Maru dengan ceria. Namun, wajah cerianya menjadi murung saat melihat Maru tidak rapi dan kotor sekali.

"Sayang, ada apa denganmu?"

Bunda langsung memeriksa semua badan Maru dari atas sampai bawah. Bunda takut, anaknya kenapa-kenapa.

"A-aku, dibully."

Suara isakan terdengar ditelinga bunda. Bunda langsung terkejut dan melihat wajah Maru.

"Coba ceritakan kepada Bunda," ujar Bunda sambil memegang wajah Maru.

"Tadi aku datang ke sekolah, terus mejaku udah dicoret-coret. Terus aku mau bersihin tuh mejanya pakai tisu. Pas mau bersihkan ternyata aku disiram dan bajuku jadi kotor."

Bundanya langsung menangis saat mendengarkan keluhan Maru anak semata wayangnya itu.

"Maafin bunda ya, lebih baik kita pindah sekolah dan pindah rumah."

"Biar kamu ga digituin lagi, sayang!" sambung bunda sambil memeluk anaknya. Bunda tidak peduli anaknya kotor, Bunda merasa tersakiti saat mendengar ucapan anaknya itu.

"Tega sekali yang membully anakku."

Bundanya langsung melepaskan pelukan Maru dan langsung membawa Maru ke kamar mandi.

"Sekarang kamu mandi ya, Bunda mau telepon ayah dulu!"

Maru langsung masuk ke kamar mandi dan bundanya langsung menelepon ayahnya.

"Hallo, anakmu dibully. Lebih baik kita pergi sekarang ke sekolah, anakmu baru saja pulang. Kemungkinan masih ada bekas bullyannya di sekolah."

Bundanya langsung menutup telepon dan langsung menyiapkan baju-baju Maru untuk Maru pakai.

Selama menyiapkan pakaian Maru, bunda bersedih karena anaknya dibully hingga bajunya kotor sekali.

"Apakah anakku selalu dibully? Kalau iya, kenapa dia tidak mau bercerita," gumam Bundanya sambil menyiapkan pakaiannya dan bunda langsung mengasih bajunya ke Maru yang berada dikamar mandi.

"Maru, ini sayang bajunya!"

Maru langsung mengambil bajunya dengan tangan kanan sementara badannya bersembunyi dibalik pintu.

"Maru, bunda pergi sebentar ya! Gapapa kan kamu dirumah sendiri?"

"Iya gapapa kok," jawab Maru. Maru langsung menutup pintu kamar mandi dan dia langsung mandi lagi.

Sementara Bundanya langsung bersiap-siap keluar rumah, siapa tau aja ayahnya sudah berada diluar rumah.

Bersambungg.....

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang