Part 67

2 1 0
                                    

Beberapa hari berlalu, dan informasi yang mereka kumpulkan semakin jelas. Namun, Maru, Diva, dan Fiara tahu bahwa semakin dalam mereka menyelidiki, semakin besar risikonya. Mereka berusaha tetap tenang dan tidak menarik perhatian. Zavier Arkhan mungkin tahu sesuatu, tetapi mendekati dia secara langsung tanpa bukti kuat hanya akan membahayakan mereka.

Sore itu, mereka memutuskan untuk bertemu di sebuah kafe yang tidak terlalu ramai. Maru menatap ponselnya, menunggu pesan dari penyelidik yang mungkin bisa memberi mereka petunjuk lebih lanjut. Diva dan Fiara juga tampak gelisah.

“Aku mulai merasa kita berurusan dengan sesuatu yang sangat besar,” kata Fiara pelan, menyesap kopinya. “Kalau Zavier benar-benar terlibat, kita butuh bukti yang tidak bisa disangkal.”

Diva mengangguk, tatapannya serius. “Kita harus hati-hati. Mereka punya kekuatan dan pengaruh. Kalau kita salah langkah, kita bisa terjebak dalam masalah besar.”

Maru tidak bisa memungkiri perasaan takut yang merambat di hatinya. Tapi setiap kali dia mengingat wajah Sandrina, tekadnya kembali menguat. “Aku tahu kita sedang berjalan di jalan yang berbahaya, tapi aku tidak akan berhenti sampai semuanya jelas. Sandrina pantas mendapatkan keadilan, dan aku akan lakukan apapun untuk memastikan itu terjadi.”

Tiba-tiba, ponsel Maru bergetar. Sebuah pesan dari penyelidik muncul di layarnya: “Ada sesuatu yang kalian harus lihat. Saya telah menemukan bukti rekaman dari hari kecelakaan Sandrina.”

Maru tertegun. “Guys, penyelidik kita menemukan rekaman dari hari kecelakaan itu.”

Fiara dan Diva langsung menegakkan tubuh mereka. “Apa? Rekaman apa?” tanya Diva dengan nada penuh harap.

“Kita harus bertemu dengannya secepat mungkin,” kata Maru, matanya bersinar dengan harapan baru. “Rekaman itu bisa jadi kunci untuk membuktikan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab.”

---

Malam itu, mereka bertemu penyelidik di sebuah lokasi yang sudah disepakati, sebuah gedung tua di pusat kota yang tampak sepi dan jauh dari keramaian. Pria itu, dengan wajah penuh pengalaman, menyerahkan sebuah flashdisk kepada Maru.

“Rekaman ini diambil dari CCTV jalanan yang ada di dekat lokasi kecelakaan,” jelasnya. “Butuh beberapa waktu untuk mendapatkannya karena jaringan kamera ini tidak mudah diakses. Tapi ini mungkin bisa membantu kalian.”

Maru memasukkan flashdisk ke laptopnya dengan tangan sedikit gemetar. Diva dan Fiara duduk di sebelahnya, menahan napas. Ketika rekaman mulai diputar, mereka melihat momen-momen sebelum kecelakaan itu terjadi—mereka melihat Sandrina yang berlari ke jalan, mencoba mengambil sesuatu di trotoar. Lalu, tampak sebuah truk besar melaju cepat, dan tepat sebelum menabrak, ada bayangan mobil hitam di belakang truk.

Diva menekan tombol pause. “Itu… mobil Zavier?”

Fiara menelan ludah. “Kelihatannya seperti mobil yang kita lihat hari itu. Tapi kita harus pastikan lebih lanjut.”

Maru memutar rekaman beberapa kali, berusaha menangkap detail yang lebih jelas. Kemudian, pada momen tertentu, mereka melihat sesuatu yang membuat jantung mereka berdetak lebih cepat—dari sudut yang berbeda, tampak jelas bahwa mobil hitam itu melaju mendekat dari kejauhan, seolah-olah sedang mengejar sesuatu atau seseorang.

“Mungkin Zavier memang berada di tempat kejadian,” kata Maru pelan. “Tapi pertanyaannya… apakah dia yang menyebabkan truk itu kehilangan kendali? Atau ada sesuatu yang lain?”

Diva merenung. “Mungkin kita bisa coba mencari tahu lebih lanjut tentang pergerakan truk itu. Apakah truk itu milik perusahaan keluarganya?”

Maru mengangguk, memandang rekaman itu dengan tatapan penuh tekad. “Kalau benar truk itu ada hubungannya dengan keluarga Arkhan, kita bisa membuktikan bahwa kecelakaan ini tidak sepenuhnya kebetulan.”

Fiara, yang sejak awal merasa bersalah karena pernah menyalahkan Maru, kini memegang tangan sahabatnya erat. “Kita akan mengungkap kebenaran ini bersama, Maru. Aku tahu sekarang, kamu tidak bersalah.”

Dengan rekaman itu sebagai petunjuk baru, mereka kini memiliki satu tujuan: menggali lebih dalam hubungan antara truk yang menyebabkan kecelakaan Sandrina dan keluarga Arkhan. Perjalanan ini belum selesai, tetapi mereka lebih dekat dari sebelumnya untuk menemukan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kehilangan sahabat mereka.

Bersambungg

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang