🎀Chapter 55🎀

81 24 0
                                    

Sebelumnya follow instagram author yuk

@faizahjahro

Udah belum?

Yuk langsung baca....

_______________Happy Reading_____________

Keesokan harinya di sekolah, saat lomba akan dimulai.

"Fanya!" panggil salah satu teman kelasnya Fanya. Fanya yang merasa di panggil, langsung menghampirinya.

"Why?" tanya Fanya yang sudah tiba di hadapan teman kelasnya itu.

"Ini, gue mau kasih pizza spesial untuk elu Fan!" kata temannya itu sambil memberi pizzanya kepada Fanya.

"Oh, dalam rangka apa nih?" tanya Fanya terheran dan mencurigai temannya itu.

"Kan lo mau lomba puisi kan? Nah gue mau hadiah pizza buat lo! Biar lo semangat gitu," jawabnya dan tersenyum.

"Hmm, oke! Gue terima nih pizzanya," balas Fanya yang langsung mengambil pizzanya.

"Gue pergi dulu ya Fan! Semangat Fan!" ucap teman sekelasnya. Dia segera pergi dan langsung mencari geng MAFISA. Dan akhirnya temannya Fanya menemukan geng MAFISA.

"Gimana? Berhasil gak?" tanya Fiara kepada temannya yang memberi pizza.

"Berhasil dong!" jawab teman sekelas Fanya sambil mengajukan kedua jembol dan tersenyum ke arah Fiara.

"Good," ucap Maru.

"Yaudah, ga ada lagi kan? gue pergi dulu ye!" ucap teman sekelasnya Fanya.

"Makasih ya," ucap Fiara yang mendadah kepada teman sekelas Fanya dengan tersenyum kemenangan.

"Yoi," jawab teman sekelasnya Fanya. Lalu Dia langsung pergi meninggalkan geng MAFISA.

"Ayoo kita lihat petunjukkan Fanya," sahut Sandrina.

"Yaudah ayok! Gue penasaran nih," ajak Sandrina. Mereka bertiga langsung pergi ke tempat lomba puisi.

"Selamat pagi, anak-anak ... Senang sekali pada pavi hari yang cerah ini, kita dapat berkumpul kembali. Untuk mempersingkat waktu, langsung aja kita panggil peserta lomba baca puisi yang pertama, Vanesa Anira Laudya!" kata Bu Lidya selaku pembawa acara pada lomba puisi tersebut.

Para peserta pun berganti naik ke atas panggung untuk membacakan puisinya masing-masing. Dan ... kini, tiba saatnya giliran Fanya.

"Ya, kita sambut peserta kelima, yaitu Fanya Laura!" ucap Bu Lidya dari atas panggung. Namun, Fanya tak kunjung datang ke tempat panggung.

"Silahkan untuk Fanya Laura tolong segera hadir ke atas panggung!" panggil Bu Lidya lagi karena Fanya tetap tak kunjung datang.

"Maaf, Bu Lidya ... Fanya tiba-tiba buang-buang air terus," selak Bu Lary yang menghampiri Bu Lidya dan menginformasi tentang keadaan Fanya baru ini dengan secara mendadak.

"Hadirin sekalian, karena Fanya ada halangan, kita lanjutkan ke peserta selanjutnya, yaitu Fiara Ariayana!" seru Bu Lidya yang berada di atas panggung.

"Selamat siang, saya akan mempersembahkan puisi ini untuk sahabatku tercinta!" ucap Fiara dari atas panggung.

Fiara segera membaca puisinya, tanpa terasa. Air mata Fiara jatuh membasahi pipinya ketika membaca puisi tersebut.

"Itulah peserta terakhir kita!" ucap Bu Lidya.

Bersambungg...

Vote dan koment ya! Share ke teman-teman buat baca cerita ini!

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang