🎀Chapter 3🎀

255 59 195
                                    

Di malam harinya. Maru dan keluarga sedang makan malam. Maru saat ini sedang tidak nafsu makan akibat kejadian tadi pagi.

Bundanya melihat Maru sangat lesuh langsung menanyakan keadaan Maru.

"Maru, ayok di makan sayang!"

"Makan, Nak! Oh iya ... Kamu nanti pindah sekolah aja ya! Ayah udah urusin berkas-berkasnya. Mulai besok kamu gak usah masuk sekolah!" pinta Ayahnya yang sedang makan.

Maru sangat senang mendengar dia pindah. Karena, itu lah keinginan Maru saat ini. Pindah sekolah, karena dia sudah muak dengan semua teman-temannya.

"Iya Yah, makasih sudah mau pindahin sekolah nya."

"Kamu kalau dibully kenapa ga ngomong?" tanya Bunda dengan hati-hati lagi. Namun, ucapan Bunda tidak dijawab oleh Maru. Karena, dia takut menceritakan tentang sekolahan.

"Yaudah kalau ga mau ngomong, lain kali kalau diapa-apain cerita ya!" ujar Bunda.

"Kamu selesain makannya ya. Habis itu tidur, gausah pikirin yang disekolahan!" pinta Bunda.

Maru langsung menghabiskan makanannya dan setelah itu ke kamar untuk segera tidur. Namun, setelah dia merebahkan tubuhnya dikasur. Ia tidak bisa tidur.

Dia masih teriang-riang bullying disekolah. Walaupun sudah dilupakan tapi masih aja terlintas dipikiran.

"Ayok lah, gausah pikirin itu lagi!" gumam Maru yang kesal dengan isi otak Maru.

"Lupakan, mari kita buka lembaran baru, gausah pikirin yang begituan lagi Maru!" sambungnya.

Maru langsung melaksanakan tidurnya. Ia juga tidak lupa membaca doa dan mematikan lampu kamarnya.

*****

Keesokan harinya, Maru terbangun. Ia langsung turun ke lantai satu. Betapa kagetnya Maru melihat beberapa koper di ruang tengah.

"Bunda, kok banyak koper?"

Bunda yang sedang duduk di sofa langsung menghampiri Maru. "Iya, kita mau pindah ke tempat yang dekat sekolahan kamu."

"Pindah? Kenapa hanya koper saja?"

"Rumah ini masih jadi milik kita, kalau kita liburan. Kita masih bisa tinggal di sini."

"Jadi, kalau mau liburan kesini. Kita tinggal di sini?"

"Iya sayang, kamu siap-siap gih!"

Maru langsung mengangguk kepala dan segera menyiapkan apa yang mau dibawa dan apa yang mau ditinggal dirumah itu.

Bersambung....

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang