CHAPTER 37

8.8K 358 11
                                    

Sekitar pukul empat sore, dan akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, menandakan bahwa seluruh siswa dan siswi diperbolehkan untuk pulang kerumah dan istirahat.

Namun sialnya dikelas ini tak boleh langsung pulang, karna tiba-tiba bu Nawang, selaku wali kelas di kelas ini, meminta untuk para murid diam sejanak dan mendengarkan beliau berbicara.

"Anak-anak, minggu depan kalian sudah harus melakukan ujian peraktik, saya harap semua bisa berjalan dengan lancar. Usahakan jangan membolos selama ujian praktir dilangsungkan, tanyakan pada guru pengajar jika beliau belum memberi kisi-kisi ujian praktik, jangan sampai tertinggal informasi. Jika saya memiliki informasi, maka akan langsung saya sampaikan kepada kalian. Tolong pantau grub kelas, karna saya akan menyampaikan informasi disana-- untuk Aletta dan Andra tolong setelah ini keruangan saya" ucap bu Nawang panjang lebar.

Ujian praktik memang akan dilangsungkan minggu depan, setelah itu disusul oleh ulangan akhir semester, ujian sekolah, dan berakhir dengan ujian nasional.

"Baik bu" ucap Andra dengan nada sopan, "baiklah kalau begitu, selamat beristirahat. Jaga kondisi tubuh, jangan kelelahan, pastikan tubuh kalian selalu sehat. Sekian yang saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf, wasalamualaikum" tutup bu Nawang lalu segera pergi meninggalkan kelas.

Setelah kepergian bu Nawang, Felix langsung menoleh kearah Aletta, "beb, aku boleh ikut nggak? Nanti aku tunggu diluar" ucap Felix meminta izin Aletta agar diperbolehkan mengantarkannya ke ruang bu Nawang.

"Nggak mau langsung pulang aja, Fel? Gue nggak tau berapa lama soalnya" tak berniat menolak, namun Aletta tak enak jika membuat Felix menunggu lama karnanya.

"Nggak pa-pa, toh dirumah juga nggak ada siapa-siapa" balas Felix tak mempermasalahkan bahwa ia akan menunggu lama, "yaudah kalau gitu ayo" Aletta tak keberatan dengan kehadiran Felix disisinya, selama tak ada Caca maka ia akan fine-fine saja menerima Felix, tak berniat menusuk.

Namun hanya berusaha menjaga keduanya saja. Aletta tak ingin ada masalah dengan Felix dan Caca, karna setelah ia fikir-fikir, Felix ini sangat baik padanya. Dan tak seharusnya ia berbuat buruk pada Felix.

"Okey" balas Felix excited.

Felix dan Aletta bangkit dari kursi, Felix menggandeng tangan Aletta, awalnya Aletta ingin melepaskannya.

Namun saat ia melihat Al bermesraan dengan Winda, ia langsung mengeratkan gandengan Felix.

Merasa bahwa ia tak masalah bergandengan dengan Felix, karna jika Al bisa berbuat brengsek seperti itu, maka ia pun bisa melakukan hal serupa.

"Ndra gue duluan ya" ucap Aletta lalu hendak pergi bersama Felix namun sialnya Andra menimpal, membuat Aletta terpaksa harus berhenti, "nggak bareng aja, Tha?" tanya Andra berteriak, karna ia tau bahwa Aletta akan pergi, berniat menghentikan langkah Aletta.

Aletta berhenti, berbalik badan dan menggeleng, "males lo lama" balas Aletta.

Andra terkekeh, "bentar doang, kelar ini langsung kesana gue" ucap Andra masih membujuk Aletta untuk berangkat bersama, "males" balas Aletta lalu pergi bersama Felix dengan tangan yang tertaut sempurna.

Mengabaikan tatapan tajam daei Al yang tengah duduk dikelilingi Winda dan Amel.

Entahlah, Aletta sendiri tak faham dengan jalan fikir Al, semalam Al marah karna Aletta menolak berangkat bersama, namum sore ini, Al malah bermesraan dengan Winda, "entahlah, pusing sekali memikirkan Al" ucap Aletta dalam hati.

Sesampainya di depan ruangan bu Nawang, Aletta langsung melepaskan gandengan tangan Felix, ia memutar tubuhnya menghadap Felix dan membuka suara.

"tunggu sini dulu ya, kalau emang buru-buru pulang. Gak pa-pa pulang aja, tapi kabarin, biar gue nggak panik nyariin" ucap Aletta, Felix mengangguk, "siap" balas Felix dengan senyum merekah dibibirnya.

HE IS MY HUSBAND 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang