"Aletta"
Ah sial, baru game pertama dan Aletta langsung terpilih. Aletta menghela nafas panjang lalu buru-buru maju ketengah dan memasukan tangannya kedalam box berisi kertas gulungan bertuliskan truth or dare
Setelah ia rasa telah mendapatkan satu gulungan kertas itu, ia pun segera mengangkatnya. Ia membuka gulungan kertas itu dengan hati-hati, ia berharap tak mendapatkan tantangan atau pertanyaan yang macam-macam dari temannya.
"Dare" ucap Aletta menggulung kertas ditangannya dan memasukannya kembali kedalam box. Semua teman-temannya langsung bersorak senang mendengar Aletta mendapatkan dare di game pembukaan ini. "Yey!" sorak berberapa teman-temannya
Mendengar Aletta mendapat dare, Felix langsung mengangkat tangan untuk mengajukan tantangannya ke Aletta.
Andra sebagai mc, yang melihat Felix mengangkat tangan tentu saja langsung mempersilahkan Felix untuk mengajukan tantangannya. "Buruan" ucap Andra menunjuk Felix.
"Asik!-- gue mau Aletta kasih kesempataan gue buat deketin dia" sungguh permintaan yang tidak tau diri. Mendengar permintaan itu, Aletta langsung memutar matanya jengah dan menyaut segelas kopi pait yang telah disediakan sebagai ganti jika tidak mau menjawab atau melakukan tantangan yang telah diberikan oleh teman-teman yang lain.
Semua teman-temannya langsung menyoraki Aletta dan meledek Felix, "ututu masih belum sadar diri juga nih bocah" ucap Caca meledek Felix. "Bacod nenek lampir" balas Felix cemberut.
"Terkadang sadar dan tau diri itu penting, Fel" timpal salah satu temannya yang lain, "sempak" balas Felix dengan wajah yang sama. "Cape deh ngadepin manusia kurang sadar diri" ledek Caca lagi, "brisik lo duda" balas Felix
"Ututu, ketolak lagi" ledek Leo, "kenapa pada bacodan banget sih sempak. Dukung dikit kek, Anjing" gerutu Felix. "Maaf lagi gak buka dukungan gratis" timpal Caca kembali meledek Felix.
"Haha" tawa teman-temannya yang lain
Berbeda dengan teman-temannya yang heboh sendiri, Al hanya geleng-geleng kepala melihat ke kocakan temannya dan ke angkuhan gadis bernama 'Aletta' itu.
"Dah dah dah, yuk lanjut" tengah Andra menyelamatkan Felix dari banyaknya ledekan teman-temannya.
Aletta memasukkan salah satu tangannya kedalam kardus yang telah berisi nama teman-temannya disana. Setelah mendapatkan satu kertas ia langsung menarik tangannya dari sana dan segera menyodorkan kertas itu ke Andra.
Andra membuka kertas itu dan langsung tersenyum puas melihatnya, "Alvaro" kertas gulungan itu berisikan nama Alvaro didalamnya.
Aletta kembali duduk ketempatnya, dan Al menggantikan tempatnya ditengah-tengah lingkaran itu. Al berjalan dengan lesu, sungguh keputusan buruk untuk mengikuti permainan ini. "Gas gas gas!" sorak Leo
"Brisik lo jelek" cibir Felix
"Manusia yang gak pernah ngaca" cibir Leo balik
Al hanya menggeleng pelan melihat tingkah rusuh kedua temannya, ia berjalan kearah kotak berwarna biru dan mulai memasukkan tangannya kedalam sana. Ia sedikit mengobrak-abrik isi didalamnya. Berharap mendapat zonk agar bebas dari pertanyaan dan tantangan sialan dari teman-temannya.
Ia mengambil satu gulungan kertas dan membukanya dengan cepat, "ah sial" lirihnya. Harapanya untuk mendapagkan zonk tidak terwujud. Ia mendapatkan dare, sama seperti Aletta.
"Dare" ucapnya lemas
Felix dan Andra tertawa kencang, mereka senang melihat Al mendapat tantangan. Karna dengan begitu maka mereka bisa dengan mudah menjahili Alvaro.
![](https://img.wattpad.com/cover/249713259-288-k915608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY HUSBAND 18+ (END)
Fiksi RemajaCerita kali ini mengkisahkan tentang Alvaro dan Aletta, sekelas selama tiga tahun tak berarti menumbuhkan interaksi serta kedekatan diantara keduanya. Hingga akhirnya sebuah kejadian yang sangat mendadak, membuat hubungan keduanya berubah.