CHAPTER 45

11.7K 251 7
                                    

Hubungan Caca dan Aletta tak kunjung membaik, bahkan hingga hari kelulusan tiba pun tak ada satu diantara mereka yang saling meminta maaf.

Sebenarnya Aletta sudah sempat mendekati Caca dan ingin meminta maaf, namun saat mihat respon Caca yang malah menyalahkannya dan memaki-makinya.

Membuatnya langsung mengurungkan niat dan memilih untuk mengikuti alurnya saja.

"Harus berapa kali gue bilang, kalau lo ditolak Felix itu gak ada hubungannya sama gue. Kalau dia suka sama gue, ya itu urusan dia. Yang penting gue gak suka balik sama dia, beres kan?" ucap Aletta saat Caca semakin menyudutkannya, dan berkata bahwa Alettalah sumber masalahnya, Aletta selalu mengambil kebahagian Caca. Mulai dari Felix dan teman-temannya.

Pada awalnya Caca menyalon ingin menjadi wakil kelas, namun semua temannya malah memilih Aletta.

Dan rupa-rupannya, Caca masih marah karna itu, dan ditambah lagi dengannya yang ditolak oleh Felix. Membuat hati Caca semakin membenci Aletta.

"Mau lo suka sama dia atau enggak, faktanya lo ladenin dia. Faktanya lo tetep nanggepin dia dan kasih dia harapan-- dari awal pun lo emang gak niat buat bantuin gue deket sama Felix. Dari awalpun niat lo cuman hancurin kebahagian gue, Tha" balas Caca tetap kekeh pada pemikirannya.

"Lo ini kenapa sih? Kenapa cuman karna Felix nolak lo, elo jadi semarah ini sama gue? Bukannya kita udah pernah janji buat nggak akan bertengkar karna cowok, ya? Kenapa sekarang lo malah ingkar?" dulu memang mereka sempat membuat janji, tak akan bertengkar, ataupun mempermasalahkan prihal lelaki.

Karna pada saat itu, bertepatan dengan Caca yang menyukai Felix, namun sayangnya. Felix malah menyukai Aletta. Oleh karna itulah mereka membuat janji itu, namun sialnya sekarang hal ini malah terjadi.

"Siapa yang nggak akan marah kalau diposisi gue? Gue suka sama cowok, tapi cowok itu malah suka sama temen gue sendiri. Lagian lo kenapa sih murahan banget? Bukannya lo udah punya Al, ya? Kenapa masih gatel sama Felix sih?! Lo kan tau gue suka sama dia anjing" umpat Caca malah mengatainta murahan. Demi apapun Aletta langsung kesal begitu mendengar hal itu, pasalnya apa yang dibicarakan Caca itu tak benar. Iya, ia memang menanggapi Felix, namun hanya sebatas teman dan untuk menebus sifat kasarnya yang dulu. Serta membantu Felix agar dekat dengan Caca.

Bahkan saat Felix menolak Cacapun, Aletta sempat memarahi Felix dan meminta Felix untuk kembali mempertimbangkan lagi, agar dapar menerima Caca. Namun sayangnya Felix terlalu batu dengan itu, dan berakhir dengan Aletta yang mengalah.

Ia memang tak bisa membantu Caca untuk bersama Felix, namun setidaknya ia telah berusaha. Tak ada sedikitpun niat Aletta, untuk menikung Felix. Ditambah lagi dengannya yang sudah memiliki Al, membuatnya sama sekali tak ada fikiran seperti itu.

"Gila, baru kali ini lo sekasar ini sama gue, Ca-- Ca, gak ada sedikit pun niat gue buat deketin Felix, apalagi ambil dia dari lo. Niat gue cuman satu, bantuin lo deket sama dia, lo tau kenapa Felix sering ajak lo jalan?-- karna gue yang nyuruh, sorry kalau kesannya gue jahat. Tapi itu emang fakta, kalau gak ada gue, mungkin lo gak akan bisa jalan sama Felix" Aletta menjeda ucapannya sejenak, "Ca, gak semua yang ada dikepala lo itu bener, gak semua pemikiran lo itu bener. Lo cuman lagi emosi, jadi gak bisa mikir yang jernih. Awalnya gue cuman mau minta maaf kalau gue ada salah sama lo, sekalian gue gak mau kita bertengkar kaya gini. Tapi waktu gue denger semua dari lo, gue jadi males. Gue fikir lo pinter, ternyata sama gobloknya sama orang-orang diluar sana" tambah Aletta.

"Terserah habis ini kita bakal kaya apa, gue udah gak peduli. Gue lebih baik gak punya temen sama sekali, dari pada punya temen modelan elo yang bisanya cuman nyalahin gue, atas apa yang bahkan nggak gue lakuin" pungkas Aletta lalu pergi meninggalkan Caca.

HE IS MY HUSBAND 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang