Ponsel Aletta berdering, membuat Aletta yang awalnya fokus mencuci piring terpaksa harus meninggalkan acara cuci piringnya untuk mengangkat telfon itu.
Pasalnya ini sudah panggilan yang kedua, dan Aletta berfikir mungkin memang ada hal yang penting.
Aletta mencuci tangan untuk menghilangkan sabun ditangannya, mengibaskan tangannya ke udara lalu mengelapkannya ke bagian belakang bajunya untuk mengeringkannya.
Aletta menghela nafas panjang lalu berjalan menghampiri ponselnya.
Aletta melihat nama Andralah yang tertera disana, dan tanpa pikir panjang lagi Aletta pun segera mengangkat telfon itu. "Kenapa Ndra?" tanya Aletta sembari berjalan ke arah kursi terdekat.
"Sibuk nggak?" bukannya menjawab, Andra malah balik bertanya. "Nyuci piring doang, kenapa?" balas Aletta. "Gue mau ngomong sesuatu bisa?" entah apa yang ingin Andra bicarakan, namun sepertinya serius, "ngomong aja" balas Aletta.
"Gak disini" ucap Andra, "bisa kita ketemu?" tambah Andra. Aletta ingin menolak, karna setelah mencuci piring ia harus menyapu dan mengepel.
Namun ia tak enak jika langsung menolak begitu saja, ia takut menyinggung Andra. "Gak bisa lewat telfon aja?" tanya Aletta dengan nada takut-takut. "Bisa, tapi gue mau ketemu langsung aja, biar lebih enak ngomongnya" balas Andra.
"Bisa aja sih, tapi gue masih harus nerusin nyuci piring gue dulu" ucap Aletta. "Gak pa-pa, kita ketemu jam 7 nanti juga gak masalah" balas Andra tak keberatan dengan itu.
Aletta menghela nafas panjang, jika Andra mengajak bertemu pukul 19.00 WIB maka ia masih memiliki waktu untuk membereskan pekerjaan rumahnya.
"Oke, mau ketemu dimana?" tanya Aletta mensetujui untuk bertemu dengan Andra. "Nanti gue sherlock" balas Andra.
"Oke"
"Thanks, yaudah kalau gitu gue matiin ya telfonnya" ucap Andra, "iya" balas Aletta. "Bye" ucap Andra. Tepat setelah kata itu berakhir, Aletta langsung memutuskan panggilannya.
Entah apa yang ingin Andra bicarakan, Aletta tak ingin terlalu memikirkan itu. Yang terpenting ia harus menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya dengan cepat agar ia bisa segera bersiap untuk bertemu dengan Andra.
Hari ini Aletta ingin menjadi istri yang baik dengan membersihkan rumah dan mencuci baju, ia merasa bangga dengan dirinya sendiri karna bisa menggunakan mesin cuci sekarang.
Mungkin bagi berberapa orang mencuci baju menggunakan mesin cuci sangatlah mudah, namun bagi Aletta itu sulit. Syukurnya sekarang ia sudah bisa.
Selesai dengan Andra, Aletta kembali meletakan ponselnya dan bergegas melanjutkan acara cuci piringnya. Aletta membilas semua piring dan gelas yang telah ia sabuni, setelah itu ia elap dengan kain kering dan ia letakan ketempat asalnya.
Selesai dengan acara cuci piring Aletta lanjut menyapu dan mengepel, semua pekerjaan rumah itu selesai pukul enam sore. Setelah semua pekerjaan rumahnya selesai ia pun lanjut mandi dan bersiap.
Aletta tak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mandi karna tangannya sudah lelah, ia hanya mengenakan shampo, sabun, gosok gigi, dan cuci muka.
Setelah itu selesai, ia lanjut mengganti pakaian, ia hanya mengenakan long dress berwarna kuning soft lalu ia keringkan rambutnya dan ia cepol berantakan.
Ia pergi mengaca dicermin, ia merasa bibirnya terlihat pucat karna ia belum merias. Ia tak ingin terlalu effort untuk bertemu Andra, karna ia sendiri sudah lelah.
Jadi ia hanya mengenakan lip blam sedikit lalu ia pergi merebahkan tubuhnya diranjang sembari memejamkan mata. Ia memiliki sepuluh menit untuk beristirahat.
![](https://img.wattpad.com/cover/249713259-288-k915608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY HUSBAND 18+ (END)
Genç KurguCerita kali ini mengkisahkan tentang Alvaro dan Aletta, sekelas selama tiga tahun tak berarti menumbuhkan interaksi serta kedekatan diantara keduanya. Hingga akhirnya sebuah kejadian yang sangat mendadak, membuat hubungan keduanya berubah.