Izumi hanya pasrah ketika (name) mulai menyuapi bubur padanya. Pada usianya memang mulai belajar makan, namun masih berupa bubur yang sangat halus dan tetap saja susu adalah asupan utamanya.
Tapi tidak mungkin kan (name) menyusui, ia belum pernah melahirkan. Jadi ASI tidak akan mungkin keluar.
Setelah selesai makan, (name) membersihkan sisa sisa bubur yang ada di mulut Izumi. Tapi bayi itu seperti menghindarinya ketika dirinya mendekat.
"Baiklah setelah ini kita akan bersihkan tubuhmu," Ucap (name) sambil menggendong Izumi ke kamar mandi.
Rona di wajah Izumi pun muncul ketika mendengar kata "mandi". Jika dalan wujudnya yang seperti ini, apa artinya ia akan dimandikan oleh gadis itu?
Tidak ia tidak mau itu terjadi.
"A.. Aa.."
"Ada apa?"
Dipenglihatan (name) sekarang, wajah Izumi sedang menunjukan wajah memohon yang sangat manis. Netra birunya berbinar-binar penuh harap dengan sudut bibir mungilnya yang melengkung ke bawah.
Astaga (name) tidak tahan dengan keimutan ini. Tapi ia harus tetap tenang dulu untuk sekarang.
Sesampainya di kamar mandi, (name) mulai melepas popok yang dipakai Izumi. Tepat sebelum (name) menariknya, Izumi sudah mulai meronta-ronta.
"Astaga gadis bodoh ini, apa yang dia lakukan?!"
Tapi (name) tidak memusingkan hal itu. Sudah hal biasa bagi bayi untuk rewel jika akan dimandikan. Kecuali jika dia sangat mandi. Sebagai orang yang pernah bekerja di penitipan anak. Ia sudah kebal dengan reaksi.
"Yosh yosh, jangan khawatir, airnya tidak dingin kok," Ucap (name).
"Ini bukan masalah panas dinginnya gadis bodoh!"
Dengan cepat (name) membuka popok Izumi. Kemudian ia memasukkan Izumi pada bathup. Satu tangannya memegang tubuh Izumi dan satu tangannya lagi yang bergerak mengusap tubuh Izumi dengan air.
Badan Izumi gemetaran. Ini pertama kalinya ada seorang gadis yang menyentuhnya. Bukan cuma menyentuh, tapi memandikan
M E M A N D I K A N
Tandai itu, harusnta tambahkan juga garis bawa, diwarnai highlighter, ditulis dengan spidol biar bold. Lengap.
"Apa kamu kedinginan? Tubuhmu gemetaran?" Tanya (name).
"Au.."
"Gak mau gak suka gelay, chou uzai,"
"Baiklah sampai disini dulu mandinya," Ucap (name). Ia pun mengangkat Izumi keluar dari bathup kemudian memakaikannya handuk yang bersih.
(Name) membawa bayi kecil itu kembali ke kamarnya. Kemudian merebahkannya di atas kasur yang sebelumnya sudah dialasi dengan kain.
Sekarang yang membuat (name) bingung. Bagaimana pakaiannya?
"Aku tidak menyimpan pakaian bayi satupun," Gumam (name).
Tangan dan kaki yang mungil itu mencoba bergerak kekiri dan kekanan agar ia bisa duduk. Namun tubuhnya yang buntal membuatnya kesulitan untuk bergerak. Maklum, kebanyakan bayi diusianya mulai memasuki masa tubuh buntal karena asupan yang banyak.
"Uu.. Uu.."
"Ini gimana caranya gerak coba, cih merepotkan,"
(Name) kembali sambil membawa kain yang ia ambil dari lemari. Sekarang ia melihat Izumi sedang bergerak kiri kanan dengan kedua tangan dan kaki yang di angkat ke atas.
Sebuah panah imajiner pun langsung menusuk hatinya dengan perasaan berbunga-bunga. Pemandangan yang sangat imut ini, astaga lama-lama ia bisa diabetes dengan ini.
Tenang.
Harus tenang.
(Name) menghampiri Izumi. Ia menahan pergerakan Izumi dan mulai memakaikan kain yang sudah ia potong sebagai pengganti popok pada Izumi.
Izumi hanya diam. Namun wajahnya sudah sangat merona.
"Baiklah sudah selesai," Ucap (name).
"Gadis bodoh ini tidak buruk,"
Kain yang dipasang pada tubuh Izumi terasa nyaman baginya. Tidak terlalu kuat, namun tidak mudah lepas juga. Baiklah sepertinya ia mulai nyaman sendiri dengan wujudnya sekarang. Walaupun masih ada rasa risih ketika di sentuh oleh gadis itu.
"Selanjutnya..."
"Au?"
"Ayo kita berbelanja!"
__________
To be continued
Minggu, 28 Maret 2021Naomi / Himari
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena Izumi
Fanfiction┏━━━━°⌜ Sena Izumi x Reader ⌟°━━━━┓ -ˋˏ [ Prince Neko Spin Off ] ˎˊ- Izumi mendapat hukuman atas kesalahan yang tidak ia ketahui. Oleh perintang sang ratu, ia dibuang ketempat asal sang ratu. Cara untuk kembali? Tentu saja Izumi harus mencari tahu...