10

705 119 103
                                    

Sepulang dari taman bermain. Perasaan (name) sedikit membaik. Gadis itu mulai bertingkah seperti biasanya lagi. Walaupun hatinya masih memikirkan hal itu. Paling tidak ia tidak sesedih sebelumnya.

"Kawaii~"

Iseng-iseng (name) membeli pakaian bayi yang modelnya seperti cosplay kucing. Kebetulan warnanya abu-abu jadi sesuai dengan surainya yang berwarna abu.

Pakaian itu membalut dari bagian tubuh hingga ujung kakinya. Sebenarnya ada telinga kucing dan ekor kucing untuk aksesorisnya. Tapi karena Izumi sudah punya sendiri yang alami. Jadi tidak perlu memakainya lagi.

"Chou uzai, kenapa ku dijadiin boneka begini?"

"Ya ampun, coba aja kamu beneran adekku, kamu menggemaskan sekali,"

Akhirnya terjadi lagi.

(Name) kembali menguyel-uyel pipi Izumi yang chubby. Terasa sangat lembut ketika bersentuhan dengan pipinya.

Padahal sudah seminggu Izumi berada di rumahnya. Tapi tetap saja (name) belum terbiasa dengan ke imutan yang overdosis ini.

Lama-lama dia bisa diabetes.

"Mungkin lain kali keluar pakai ini aja ya biar nggak perlu pakai topi terus," Ucap (name).

"Ku bukan boneka gadis bodoh!"

Enak aja dia dipakaikan baju beginian untuk keluar rumah. Jatuh sudah harga diri Izumi semenjak ia dikirim kemari. Rasanya ia ingin berteriak sekuat tenaga untuk melepas kekesalannya.

Gadis itu terkekeh ketika melihat ekspresi kesal di wajah Izumi. Masalahnya wajah kesalnya itu terlalu imut.

Mata berbinar, pipi yang mengembung hingga pipinya terlihat lebih gembul dari sebelumnya. Ditambah rona merah kesal itu.

Astaga bukannya kesal, malah jadi gemas melihatnya.

"Baiklah baiklah, pakai ini saat di rumah aja," Ucap (name) sambil mengusap kepala Izumi.

"KAPAN AKU BEBAS DARI WUJUD INI? CHOU UZAI!"

---

"Sena jangan banyak bergerak,"

Ini pertama kalinya sejak beberapa hari ia tidak mandi dengan bayi itu. Sekarang, entah kenapa Izumi seperti meronta tidak ingin masuk bathup.

"Airnya tidak dingin kok," Ucap (Name).

Kadang (name) juga bingung dengan bayi ini. Dia paling tidak mau kalau (name) mandi langsung berdua dengannya. Sementara kalau dimandikan dia diam saja.

Padahal kalau mandi bareng bisa hemat waktu dan air.

"Baiklah-baiklah, aku tidak akan ikut masuk," Ucap (name). Barulah akhirnya bayi mungil itu berhenti memberontak.

"Tumben gadis bodoh ini paham maksudku,"

(Name) mengambil bangku kecil untuk ia duduk di samping bathup. Sama seperti sebelum-sebelumnya. Satu tangannya memegang tubuh Izumi dan satu tangannya mengusap tubuh Izumi.

"Aku heran kenapa kamu tidak mau mandi denganku,"

"Ck, kalau kamu tahu jiwa asliku bagaimana, kamu pasti juga tidak akan mau, dasar gadis bodoh,"

"Aa..uh.."

"Na.."

Tangan mungilnya menepuk-nepuk permukaan air hingga menciprat keluar. Untungnya (name) sudah mengganti pakaiannya dengan handuk kimono. Jadi tidak masalah kalau terkena air.

"Berapa lama kamu akan tinggal disini ya?"

Sebenarnya (name) berbicara pada dirinya sendiri. Tapi bagi Izumi, itu seperti bertanya pada dirinya.

"Tentu saja sampai tugas hukumanku selesai,"

"Au... Aa.. Na.."

"Aa.. Aa.."

Sayangnya ia tidak bisa menjawab itu dengan benar

__________

To be continued
Selasa, 30 Maret 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang