18

626 104 138
                                    

"Huwaa tempat ini sangat bagus!"

Seorang pria bersurai merah ikal itu menatap kagum terhadap bangunan istana yang sedang mereka masuki saat ini. Sementara pria bersurai abu berantakan yang berjalan disampingnya hanya menatap aneh kepada pria itu.

"Berhentilah bersikap seperti itu!"

"Whooaaa apa ini?"

Pria bersurai merah itu menatap ke arah vas bunga yang bentuknya sebenarnya seperti vas bunga pada umumnya. Tapi kenapa pria itu malah tidak mengetahuinya.

"Harusnya aku tidak membawamu,"

"Kalian sudah tiba,"

Kedua pria itu menoleh ke sumber suara. Sang ratu datang menghampiri mereka didampingi oleh Arashi dan Tsukasa yang berjalan di belakangnya.

"Lama tidak bertemu (name2),"

"Melihatmu yang sekarang, sepertinya bisnismu disana sangat baik,"

"Tentu saja, saranmu sangat membantu,"

"Ara~ara~ jangan terlalu dekat dengan Yang Mulia," Ucap Arashi sambil menghadang pria bersurai abu itu dengan pedangnya.

"Iya iya tahu,"

Sang ratu menatap ke arah pria bersurai merah yang sedang sibuk memperhatikan sekitar. Pertama kalinya ia bertemu dengan pria ini.

"Apa kamu Hiiro?"

"Oh, senang bertemu denganmu!"

"Don't tidak sopan dengan Yang Mulia!" Kali ini Tsukasa yang menghadang dengan pedangnya.

"Sudah-sudah, mereka adalah tamu kita, jangan membuat keributan!"

---

Meja makan sudah dipenuhi dengan menu yang sangat disukai oleh kalangan manusia anjing seperti mereka. Hari ini sang ratu mengajak pria bersurai abu itu datang untuk menanyakan beberapa hal.

"Jadi bagaimana dengan yang aku minta kemarin?"

"Semua sesuai permintaanmu,"

Koga adalah orang kedua yang berani memanggil sang ratu dengan nama setelah Leo. Tsukasa sebenarnya sangat kesal karena yang seperti itu justru sangat tidak sopan. Tapi sang ratu selalu mengingatkan pada Tsukasa bahwa tidak ada yang salah sebagai sesama pemimpin.

"Baiklah, sesuai janjiku,"

Sang ratu memberi isyarat pada maid yang berdiri di belakangnya. Kemudian sesuai perintah, maid tersebut menyerahkan sebuah dokumen pada sang ratu.

"Ini," Sang ratu menyerahkan dokumen tersebut.

Sejak sang ratu pergi mengikuti Leo. Ia mengajak Koga untuk melakukan kerja sama. Tentunya semua dilakukan dengan seadil mungkin dan saling menguntungkan.

Karena menurutnya, hanya ini yang bisa ia lakukan agar anjing dan kucing ini tidak terus berkelahi.

"UCHUUU~"

Lagi tenang juga, tiba-tiba muncul biang rusuhnya.

"BERISIK KAU KUCING GARONG !"

BLETAK

Koga langsung melempari Leo dengan sendok yang ada di tangannya dan sendok itu berhasil mengenai kepala Leo.

Kalau begini, sang ratu hanya bisa memijit pelipisnya.

Pasti bakal ribut.

---

(Name) merenggangkan tangannya yang terasa pegal setelah berhadapan dengan laptop untuk beberapa jam. Sudah beberapa hari ini ia kurang tidur. Rasanya sangat melelahkan sekali.

Sekarang hari sudah sore. Karena pekerjaannya selesai, lebih baik ia istirahat dulu.

Izumi? Ia masih terlelap dalam tidur siangnya.

"Besok gimana ya?"

Tadi siang (name) mendapat panggilan untuk datang ke kantor.

Ya, setelah insiden itu, (name) akhirnya mau tidak mau harus bekerja di sebuah perusahaan kecil.

Dengan minimnya pengalaman, entah bagaimana ia bisa diterima disana. Paling tidak cuma ini yang ia bisa lakukan sekarang.

Dan (name) juga tidak tahu bagaimana, atasannya mengizinkannya untuk bekerja dirumah dan ikut rapat lewat daring dengan syarat semua tugas harus selesai. Tentu saja (name) bersyukur tentang ini.

Namun untuk sebuah alasan, ia harus ke kantor besok.

"Apa aku bawa Sena aja?"

__________

To be continued
Rabu, 31 Maret 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang