30

556 94 161
                                    

"Subaru-sama?"

Sejak (name) memasuki perusaan itu ini kedua kalinya ia dihubungi oleh atasannya.

Pertama saat memintanya ke kantor

Kedua yang ini.

Tapi sebelumnya ia dihubungi melelui perantara departement personalia

Apa ia melakukan kesalahan sampai dihubungi secara pribadi seperti ini?

Padahal, (name) sudah yakin ia mengerjakan semua tugasnya dengan baik.

(Name) menarik nafas perlahan dan menghembuskannya perlahan pula. Meminimalisir kegugupan yang ada.

Setelah itu ia mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Subaru-sama?"

"..."

"..."

"EEEEEHH?!"

---

Aula yang begitu luas itu paling tidak bisa menampung 2000 orang. Malam itu begitu ramai karena gelarnya sebuah pesta.

Namun semua yang hadir bukanlah dari kalangan konglomerat seperti yang biasa terjadi dalam pesta mewah.

(Name) masuk ke dalam aula tersebur setelah mendapat izin dari penjaga pintu di depan.

Ia mengenakan dress yang tidak begitu mewah. Tapi itu justru lebih cocok untuknya.

Izumi? Mau tidak mau (name) harus membawanya kemari. Balita itu mengenakan kemeja abu-abu dan celana hitam. Supaya terlihat sedikit formal.

"Chou uzai, apalagi yang diinginkan anjing pecinta koin itu?"

(Name) datang kemari tentu saja karena permintaan atasannya yang aneh itu. Bisa-bisanya kehadiran di pesta dihitung absen.

Tidak datang = potong gaji.

Walau rasanya sedikit khawatir. Tapi lebih khawatir kalau sampai Izumi kelaparan di rumah karena (name) yang tidak punya uang untuk membeli makanan.

Jika dilihat, meski tidak ada konglomerat yang hadir disini. Namun penjagaan di pintu depan sangat ketat.

(Name) harus menunjukan kartu ID pegawai dan beberapa tanda identitas aslinya.

Seperti akan ada kegiatan yang sangat rahasia.

Tapi setahu (name), orang orang konglomerat pun tidak seketat ini penjagaannya.

Apa yang sebenarnya ada di pesta ini?

Izumi memperhatikan ke sekitar. Meski bukan pertama kalinya ia ke pesta mewah, tapi rasanya suasana disini berbeda dengan di istana.

"Sekarang ngapain ya?" Gumam (name).

Ia tidak mengenal siapapun di kantor. Efek tidak pernah bekerja di kantor, ia jadi bingung harus melakukan apa disini.

Berbeda dengan yang lain yang terlihat sedang berbincang-bincang dengan yang lainnya.

(Name) yakin mereka pasti sudah akrab sebelumnya. Mengingat mereka selama jam kerja selalu bertemu di kantor.

Akhirnya (name) memilih ke bagian meja makanan. Hanya untuk mengambil minuman sih.

Kemudian ia duduk di sofa yang ada di aula tersebut. Meletakan Izumi di sampingnya untuk duduk. Kemudian meneguk minumannya.

(Name) mengambil cemilan balita yang ia simpan di shoulder bag nya untuk diberikan pada Izumi.

Ia pikir ia tidak perlu berlama-lama disini. Paling tidak sampai bertemu dengan Subaru untuk menyapa. Kemudian pulang.

Lagipula Subaru tidak menjelaskan apapun tentang pesta ini.

Ia pikir mungkin karena itu, ia menganggap tidak ada yang begitu penting disini selain hanya untuk absen saja.

"Naa.. Au.. Nee.."

Izumi lompat-lompat dalam posisi duduknya. Kedua tangannya pun saling menepuk. Netra birunya menatap lurus ke depan.

Kemudia ia melihat seseorang mengenakan setelan formal. Wajahnya ditutupi oleh sebuah topi dan tangannya seperti sedang menggenggam sesuatu.

Orang itu berjalan ke atas panggung.

Lalu

DOR

__________

To be continued
Jum'at, 2 April 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang