24

574 93 134
                                    

Pagi ini (name) mengajak Izumi duduk di halaman belakang sambil sarapan. Pemandangan dari halaman belakang itu sangatlah bagus dan udaranya sejuk. Jadi sangat nyaman untuk sekedar duduk-duduk disana untuk mendari udara segar.

Entah kenapa semalam (name) diam-diam mengganti baju Izumi dengan baju kucingnya. Tapi kali ini Izumi memakai aksesorisnya juga. Mengingat  miliknya yang asli sudah hilang.

Dan saat bangun tadi Izumi sempat cemberut. (Name) tahu kalau Izumi kurang suka dengan baju itu. Tapi tetap saja (name) suka saat melihat Izumi memakainya

Sesekali tidak masalah bukan

Dan sekarang Izumi masih memakai baju itu.

Memang sengaja belum diganti, karena saat makan nanti pasti akan berantakan.

Kan nggak lucu baru beberapa menit ganti baju udah ganti baju lagi.

"Aa..naa..naa.."

"Dikit lagi nih,"

(Name) memasukan suapan terakhir ke mulut Izumi. Kemudian memberinya air minum.

"Baiklah sudah selesai,"

"Chou uzai, cape pura-pura jadi bayi,"

Ayolah kapan dirinya bisa berjalan dengan benar. Sudah lelah ia melihat dirinya seperti ini. Kalau terus terjebak disini, kapan ia selesai?

Dimandikan

Disuapin

Di manjakan

Ini bukan hal yang biasa diterima oleh Izumi. Ia biasa mandiri selema menjadi kesatria di kerajaan. Bahkan sudah menjadi kesatria pribadi Leo sejak usia 7 tahun.

Ia tidak memiliki masa kecil seperti kebanyakan anak kecil lainnya. Keluarganya sudah mengabdi sebagai kesatria dari generasi ke generasi. Menjaga putra mahkota hingga mereka menjadi raja. Kalau beruntung mungkin akan tetap menjadi kesatria pribadi hingga akhir hayat.

Bagi orang mungkin hukuman ini bisa membuat Izumi rileks. Namun setelah 2 bulan, ia masih risih dengan ketidak adanya kerjaan.

Gabut itu nggak enak.

(Name) tidak memperhatikan Izumi yang masih dipangkuannya. Menatap kosong ke arah pemandangan dihadapannya.

Pada akhirnya ia tetap memilih langkah ini. Dengan segala resiko yang sudah ia siapkan diri untuk menghadapinya.

Ia hanya berharap Izumi tidak terluka dengan keberadaannya selama bersama (name).

Sempat terpikir untuk menyerahkannya pada orang lain. Tapi hati terlalu berat untuk melakukannya.

"Nee Sena.."

"Au?"

(Name) tersenyum saat Izumi menoleh,"Tidak apa-apa,"

Izumi menatap bingung. Makin kesini gadis itu semakin sulit dimengerti. Lebih tepatnya sejak kasus sidang hari itu. Gadis itu benar-benar berbeda.

Biasanya ia melihat gadis itu suka sekali menunjukan kehebohannya ketika bersama Izumi atau melihat sesuatu yang imut.

Sekarang?

Ia masih suka menggila ketika melihat Izumi. Tapi seperti ditahan dengan paksa.

Berusaha lebih tenang.

Namun..

Ada sesuatu yang seperti menyentuh Izumi ketika ia melihat perubahan (name).

Izumi sendiri tidak mengerti kenapa.

"Bisakah gadis bodoh itu sedikit terbuka denganku, chou uzai,"

---

(Name) merenggangkan tangannya yang terasa pegal setelah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Ia melirik ke arah Izumi yang sedang duduk di karpet sambil memainkan mainan karet dan bola plastik disana.

"Untuk sementara ini tidak bisa keluar dulu," Gumam (name).

Ia kembali menatap layar laptopnya. Membuka sebuah aplikasi dan mulai memainkan keyboard laptop itu.

"Au..aa..aa.."

"Ada apa Sena?"

"Naa. Aa.. Au.."

Izumi menunjuk HP (name) yang tergeletak di samping Izumi. Layar HP itu menyala, menandakan ada pesan yang masuk.

(Name) mengambil HP nya kemudian mengecek notifikasi.

Ada nomor tak dikenal memberinya pesan.

"Ck, nomor itu nomor yang sama dengan waktu itu, sebenarnya siapa gadis bodoh ini, chou uzai, menyebalkan,"

__________

To be continued
Kamis, 1 April 2021

Naomi / Himari


𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang