51

542 91 147
                                    

BRUK

Tanah yang kosong itu sudah hampir dipenuhi oleh manusia yang dipenuhi luka-luka.

Sosok gadis itu memegang lengannya yang terluka parah. Luka yang belum sepenuhnya sembuh itu kembali terbuka.

Ditambah dengan luka yang baru, membuat nyeri itu menggerogoti lengannya.

Kakinya terasa sudah lemas karena berusaha menahan nyeri di lengannya. Namun sampai semuanya selesai ia tidak akan tumbang dulu.

"Daripada berlama-lama, kenapa tidak langsung saja menyerah,"

"Humph! Orang rendahan sepertimu dan orang-orangmu itu tidak pantas memerintahkan kami,"

Gadis itu tidak bisa berhenti disini. Sampai kapapun benalu akan tetap tumbuh jika tidak dituntaskan hingga akar terdalamnya.

"Kamu sendiri sudah tahu bagaimana nasib mereka berdua bukan? Walau aku tidak melihat langsung bagaimana itu terjadi, seharusnya itu menjadi pelajaran untukmu,"

Gadis itu menundukan kepalanya. Bayang-bayang hari itu kembali terngiang di kepalanya.

Meski ia sudah tidak ingin mempermasalahkan lagi tentang itu.

Namun mereka sepertinya juga sama.

Kalau akar terdalam belum bersih, maka tidak akan berhenti

"Aku juga tidak ingin lagi, tapi kamu berkali-kali mengungkit hal itu lagi, sekalian saja aku menyelesaikan apa yang belum selesai,"

Kedua wanita yang sedang duduk santai itu tertawa.

Menertawakan kebodohan gadis yang sudah penuh luka itu.

"Sudah diambang kehancuran pun masih begitu berani, aku salut padamu,"

Gadis itu menatap datar kearah mereka.

Dari sekian urusan yang harus ia hadapi. Kedua orang ini benar-benar yang paling menguras energi dan pikirannya.

"Aaa...naaa..."

Gadis itu dikejutkan dengan suara yang familiar di telinganya.

Suara yang sudah satu bulan tidak ingin ia dengar.

Tidak

Tunggu

"SENA JANGAN MENDEKAT!"

Suara dengan nada tinggi itu menghentikan langkah mungil Izumi. Dibelakang balita itu pun muncul Koga dan Subaru yang tadi sedang berlari mengejar Izumi.

(Name) menatap sendu ke arah balita yang sudah beberapa bulan ia urus ini tengah menatapnya dengan tatapan memohon.

"Wah wah.. Kamu membawa anak harammu kemari,"

"Sebaiknya tidak menyentuhnya seujung helai pun,"

Kedua wanita itu tertawa kencang. Memandang remeh ke arah gadis yang sudah sangat sombong seakan-akan bisa menghancurkan mereka ketika mereka menyentuh anak itu

"Semakin kamu larang, semakin kami ingin menyentuhnya,"

Akari memberi kode pada orangnya untuk menangkap balita itu.

Dengan sigap mereka langsung berlari ke arah Izumi untuk menyerang.

"OI!"

Koga yang berada di dekat Izumi langsung menghadang orang itu. Menyerahkan Izumi pada Subaru untuk membawanya pergi.

Subaru memang tidak ada kemampuan bertarung apapun untuk menghadang mereka. Satu-satunya cara hanya bisa lari.

Sialnya, ia justru terkepung.

"Naa.. Naa... Aa.."

(Name) tidak tahu sekarang harua apa. Kenapa bisa Izumi muncul disaat seperti ini.

Jika sudah seperti ini semua akan rumit, bagaimana ia menyelesaikannya.

"Lebih kamu berlutut sekarang agar aku mengampuni nyawa anak harammu itu,"

__________

To be continued
Senin, 5 April 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang