16

622 110 147
                                    

"Wah wah.. Ada yang datang dengan 'anak' nya ya.."

DEG

(Name) diam mematung saat mendengar suara yang tak asing di telinganya. Tanpa sadar ia memegang tubuh Izumi yang berada di gendongannya lebih erat dengan sedikit gemetar.

(Name) hanya diam. Tidak mencoba untuk kabur, tapi ketakutan justru menghantuinya hingga rasanya ingin lari dari sini.

Kenapa dari sekian banyak orang, harus dia yang bertemu (name) di sini.

"Sudah lama tidak bertemu, kamu sudah punya anak saja, siapa suamimu?"

(Name) menoleh sedikit sekedar memastikan benar atau tidak dugaannya.

Dan ya

Dugaannya benar.

Sosok gadis bersurai merah berdiri di samping sosok pria jakung bersurai hitam menatap (name) dengan tatapan mengejek.

(Name) tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia malas meladeni kedua orang itu.

"Mengabaikan pertanyaan orang lain itu tidak sopan tahu," Ucap gadis itu lagi.

"Sepertinya yang dikatakan kakak benar, kamu memiliki anak haram, siapa yang tau pria liar mana yang membuatmu melahirkan anak itu,"

Sabar, (name) harus sabar. Jangan sampai ia kelepasan memukul gadis itu.

Izumi mencoba mengintip dari balik tubuh (name). Ia penasaran dengan orang yang tengah berbicara pada (name) sekarang.

"Chou uzai, dandanan merusak pemadangan begitu kok sombong,"

Memang merusak pemandangan sih.

Gadis bersurai merah itu memakai pakaian seperti ingin ke karnaval. Bibirnya ia hiasi dengan lipstik berwarna merah yang..  Aneh(?). Entahlah, Izumi bingung mau mendeskripsikannya bagaimana.

(Kurang lebih begini, tapi rambutnya diganti jadi merah panjang dan nggak pakai sarung tangan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih begini, tapi rambutnya diganti jadi merah panjang dan nggak pakai sarung tangan)

Kalau Izumi berada dalam wujud aslinya, mungkin ia sudah adu mulut dengan gadis itu. Benar-benar menyebalkan.

Tapi kenapa (name) cuma diam saja?

"Au?"

Izumi menggenggam baju (name) bermaksuk memanggil. (Name) pun mengalihkan pandangannya ke Izumi. Sepertinya bayi itu ingin segera pergi.

"Kenapa diam saja? Atau mungkin semua yang kukatakan benar?"

"Lebih baik tutup mulumu, anak ini anak haram atau bukan, itu bukan urusanmu!"

(Name) langsung melangkah pergi meninggalkan tempat itu. Tidak peduli dengan gadis bersurai merah yang menatap kesal ke arahnya.

"Menyebalkan, beraninya dia mengabaikanku!"

"Sudahlah, lain waktu kita bisa membereskannya," Ucap pria itu.

"Tentu saja,"

---

Mereka akhirnya tiba di rumah. (Name) berusaha untuk tidak memikirkan kejadian tadi. Walaupun tidak ada hal fatal yang terjadi. Tapi kehadiran gadis itu yang menemukan dirinya. Pasti akan ada sesuatu yang terjadi.

"Apa aku pindah saja ya?" Gumam (name).

"Ck, mereka siapa sih?"

Ingin rasanya Izumi bertanya pada (name) siapa kedua orang tadi. Tapi dirinya yang sekarang, tidak mampu bertanya apapun.

"Chou uzai, kenapa Yang Mulia membuatku terlibat dengan gadis bodoh ini?"

Izumi menatap (name) yang duduk di pinggir tempat tidur dengan kepala tertunduk. Gadis itu memikirkan bagaimana ia harus menghadapi ini kedepannya.

Jika dulu saat ia sendiri, ia masih dengan mudah mengambil tindakan. Tapi kehadiran Izumi saat ini..

Ia harus mempertimbangkan banyak hal.

"Kenapa harus sekarang?"

__________

To be continued
Rabu, 31 Maret 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang