59

631 86 137
                                    

"Saat aku melihatnya, aku dikejutkan bahwa hasil penyelidikan sementara bahwa Izumi terlibat dalam kasus itu,"

BRAK

"WHAT?! IZUMI-SENPAI BAGAIMANA KA- HMMPPHH!"

Ritsu yang duduk di samping Tsukasa langsung membungkam rekannya yang paling muda itu dengan satu potongan kue utuh.

"Sacchan jangan berisik," Ucap Ritsu.

Tsukasa yang dihantam dengan satu potong utuh kue pun langsung duduk dengan tenang.

Makanan manis memang yang paling ampuh untuk membungkam Tsukasa.

"Yang Mulia silahkan lanjutkan," Ucap Ritsu.

"Ehem, baiklah kulanjutkan.."

"Seperti yang aku bilang Izumi terlibat dalam kasus ini. Lalu aku meminta Makoto untuk menyelidiki lagi lebih dalam tentang kasus ini sampai dia mene-"

"Chou uzai, aku tidak melakukan apapun,"

Dipotong lagi.

Daripada lama-lama lebih baik sang ratu langsung meneruskannya.

"Sampai Makoto menemukan bahwa Izumi menjadi penyebabnya. Beberapa anak menjadi saksi bagaimana Izumi selama bertugas disana,"

Sang ratu tidak menjelaskan secara detail apa yang dilakukan Izumi selama bertugas di desa tersebut.

Lebih tepatnya tidak ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai ini di depan yang lainnya.

"Tentang kenapa aku menjadikan (name) target, awalnya hanya ingin balas budi, walaupun itu terlalu berlebihan. Izumi terlibat dalam kasus bunuh diri anak-anak, dan (name) nee-san menyukai anak-anak, jadi kupikir itu akan cocok untuk memperbaiki sudut pandang Izumi," Jelas sang ratu.

Semuanya mengangguk mengerti.

---

Setelah selesai perjamuan itu. Sang ratu memanggil Izumi untuk membicarakan masalah kasus hari itu.

"Ada apa?"

"Tentang kasusmu itu,"

Sang ratu duduk di meja kerjanya. Menatap ke arah Izumi yang seperti berusaha untuk tidak peduli.

"Walaupun aku disini masih baru dan tidak tahu bagaimana pendahulumu melakukan tugas, tapi apapun itu, aku tidak akan menganggap perbuatanmu benar,"

"..."

Izumi hanya diam. Wajahnya menunjukan rasa jengkel namun pandangan matanya tidak menatap ke arah sang ratu.

"Menekan mental anak-anak agar tidak perlu mengotori tangan untuk membunuh mereka, menurutmu apakah itu bagus?" Tanya sang ratu.

Izumi masih membungkam mulutnya, ia tidak mengelak ataupun membenarkan ucapang sang ratu.

"Memang benar, mereka bukan rakyat asli kita, tapi dalam hal peperangan, jangan pernah menyakiti anak-anak. Walaupun bisa menjadi resiko jika saat mereka besar mereka akan balas dendam,"

Selain dari penyelidikan Makoto, sang ratu pun turun langsung menyelidikinya dengan membaca banyak data dari perpustakaan, menyamar menjadi rakyat biasa dan menanyakannya pada mereka, dan lainnya.

Dari apa yang ia dapatkan. Pendahulu Izumi adalah tipe orang yang kejam dan tanpa ampun untuk musuh-musuhnya. Tidak peduli itu wanita maupun anak-anak.

Dan Leo sendiri pernah mengatakan bahwa ia pernah melihat Izumi membunuh anak kecil yang tak sengaja mengganggu Leo karena tidak mengetahui identitas Leo saat itu.

Bukankah itu terlalu berlebihan?

"Aku memberimu tugas hukuman ini adalah untuk memberimu pelajaran bagaimana hati-hati anak itu sebenarnya. Kehidupan anak-anakmu yang tidak sama seperti yang lainnya itu yang menutup nurani mu sendiri,"

Izumi masih tidak mengatakan apapun. Walaupun semua yang dikatakan oleh sang ratu adalah benar.

Ia memang tak bisa mengelak lagi tentang semua yang dikatakan sang ratu.

"Aku harap tidak ada kasus seperti ini, untuk sekarang aku tidak akan menempatkan tugasmu ke desa itu," Ucap sang ratu.

Ia pun memberi isyarat pada Izumi untuk keluar dari ruangannya. Pria bersurai abu-abu itu keluar dari ruangan tersebut tanpa mengatakan apapun

__________

To be continued
Selasa, 6 April 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang