35

558 99 173
                                    

"Yang Mulia, sekarang bagaimana?"

Makoto kembali mengunjungi sang Ratu di ruangannya untuk memberi laporan.

Sang ratu tidak mengucapkan sepatah katapun. Ia sedang memikirkan sesuatu sekarang.

Selama beberapa waktu ini ada hal yang tak terduga.

Dan sudah sejauh ini, ia tidak bisa membuat semuanya gagal.

"Lakukan saja seperti yang aku katakan sebelumnya," Ucap sang ratu.

Makoto mengangguk. Ia memberi hormat, lalu keluar dari ruangan itu.

Sang ratu berjalan menuju rak buku yang berisi laporan-laporan dan dokumen negara. Ia mengambil sebuah map yang berbeda dari yang lainnya

Ia membuka map tersebut. Tidak ada gambar apapun di sana.

Namun jari sang ratu mengelus tulisan yang mungkin adalah sebuah nama.

"Arigatou~"

---

Izumi membuka matanya perlahan. Lagi-lagi ia tidak mendapati sosok (name) di kamar saat bangun.

Apa mungkin kepulangan (name) tadi hanya mimpinya saja.

Tidak, ia yakin (name) sudah pulang tadi.

Tepat setelah itu, (name) masuk ke dalam kamar sambil membawa botol susu yang baru saja dibuat.

Izumi yang melihat itu merasa lega.

"Chou uzai, kukira gadis bodoh itu pergi lagi,"

Baiklah sekarang Izumi benar-benar sudah mengakuinya.

Sebuah keajaiban dunia gengsi itu mulai hilang.

"Ck, kalau bukan karena tubuhku, aku tidak peduli dia pulang atau tidak,"

Tapi sepertinya tidak.

Gengsi Izumi sudah melekat hingga DNA nya.

"Sena, minum susu dulu ya,"

Izumi menerima susu yang sudah dibuka tutup botolnya, kemudian perlahan mulai meminumya sambil tiduran.

Hal yang biasa jika sampai balita pun minum susunya masih dalam posisi tiduran.

(Name) mengambil mainan karet Izumi yang ia simpan di box mainan. Kemudian memberikannya pada Izumi untuk dimainkan sambil minum susu.

Sementara gadis itu mengambil Ipadnya yang juga ada di lemari.

Sudah berapa lama ia tidak menggambar?

Belum begitu lama sejak sidang itu. Tapi rasanya sudah sangat lama ia tidak membuat goresan gambar di Ipadnya.

Sekarang ia merindukan itu.

Sambil mengawasi Izumi yang masih minum susu. Ia mulai menggambar lagi du Ipadnya.

Hanya gambar iseng. Ia tidak ingin melupakan bagaimana caranya gambar.

Kalau lupa, sia-sia latihan menggambarnya selama ini.

"Naa..aa..uaa.."

"Sudah habis?"

Izumi mengubah posisinya menjadi duduk. Walaupun caranya cukup lucu.

Sebelum duduk ia membuat posisinya telungkup lebih dulu, kemudian perlahan-lahan mengangkat tubuhnya walau beberapa kali gagal. Sampai akhirnya ia bisa duduk dengan benar.

Balita itu menunjukan botol susunya yang sudah habis setelah berhasil duduk.

(Name) tersenyum kemudian mendekati Izumi untuk mengambil botol susunya.

Tunggu sebentar lagi, setelah itu ia akan membuat bubur untuk Izumi.

"Naa..aa..uuu.."

"Sena, jangan banyak gerak dulu, nanti muntah,"

Habis minum susu, kalau langsung banyak bergerak khawatirnya nanti akan muntah. Apalagi gerakan Izumi sangat aktif.

Izumi menurut, ia langsung duduk diam sambil menatap (name).

"Ada apa?" Tanya (name).

"Chou uzai, kenapa aku harus terjerat dengan gadis bodoh ini?"

Semburat merah tiba-tiba muncul di pipi buntal Izumi. Tidak tahu apa yang salah sampai semburat itu muncul.

(Name) hanya terkekeh. Walau ia tidak tahu kenapa ia terkekeh. Ia pikir wajah imut Izumi membuatnya tertawa.

__________

To be continued
Sabtu, 3 April 2021

Naomi / Himari

Naomi / Himari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang