60

787 93 120
                                    

"(Name) nee-san menurutmu Izumi gimana?"

(Name) yang lagi makan kue seketika tersedak kuenya sendiri. Ia segera mengambil cangkir tehnya dan meneguknya untuk meredakan rasa tersedak itu.

"A-ada apa sampai (name2)-chan menanyakan itu?"

Sang ratu meminta (name) untuk tidak memanggilnya dengan sebutan "Yang Mulia". Sang ratu lebih suka dipanggil dengan panggilan (name) dulu saat ia bekerja di mini market.

"Tidak apa-apa, aku pikir (name) nee-san menyukainya," Ucap sang ratu sengaja.

Memang sengaja sih. Bagaimana pun selama sebulan ini sang ratu sering memperhatikan kedua orang ini yang semakin akrab.

Entah kadang (name) yang masih suka kelepasan memperlakukan Izumi seperti bayi. Atau Izumi yang kadang jahil mengganggu (name).

Walaupun (name) sudah tahu tentang masalah Izumi, dari sang ratu tentunya, tapi gadis itu sama sekali tidak merubah sikapnya pada pria tsundere itu.

Malah kelihatannya lebih akrab.

"Aku..."

"Kalau suka bilang aja, mungkin aku bisa menjodohkan kalian berdua,"

Uhuk

Lagi-lagi (name) tersedak mendengar ucapang sang ratu. Bedanya tadi tersedak kue, sekarang tersedak teh.

Sang ratu memang benar benar tepat mencari saat yang bagus untuk membuat (name) tersedak.

"Hubungan kami tidak seperti itu," Elak (name).

"Sejak kapan (name) nee-san ketularan tsunderenya Izumi?"

Wajah (name) sudah sangat memerah sekarang.

Selalu saja seperti ini.

Setiap kali mengobrol berdua dengan sang ratu. Pasti ujung-ujungnya akan membicarakan Izumi.

Waktu itu pernah menanyakan tentang perasaannya saat tahu Izumi dalam wujud bayinya itu sebenarnya masih memiliki jiwanya yang asli.

Alhasil (name) panik sendiri karena teringat pernah mandi satu bathup dengan Izumi. Ia bahkan tidak berani keluar dari kamar dan menghindari Izumi setiap kali berpas-pasan.

Ingin rasanya (name) menenggelamkan diri pada saat itu.

Benar-benar memalukan.

Sang ratu sendiri juga pernah menanyakan hal yang sama pada Izumi. Tapi bukannya dijawab malah kabur dengan alasan bahwa ia masih ada tugas.

Padahal sang ratu tidak memberi tugas apapun pada hari itu. Lebih tepatnya saat itu sedang jadwal liburnya Izumi.

Walaupun sebenarnya sang ratu juga sudah tahu jawabannya bagaimana.

Bertanya hanya untuk sekedar basa-basi.

"Jadi bagaimana?" Tanya sang ratu.

"A-aku pikir tidak perlu," Ucap (name).

Buru-buru gadis itu langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar dari ruangan sang ratu.

Sang ratu hanya terkekeh melihatnya.

"Mau tidak mau, kalian tetap kujodohin sih," Gumam sang ratu sebelum meneguk tehnya kembali.

Ia sudah memikirkan bagaimana ia akan membuat acaranya nanti. Mungkin dengan sedikit kejutan supaya mereka tidak lari.

Terutama untuk Izumi yang paling susah untuk di seret untuk hal-hal seperti ini.

(Name) ? Gadis itu pintar, mengelabuinya juga harus dengan tak tik.

"Entah bagaimana nantinya,"

__________

To be continued
Selasa, 6 April 2021

Naomi / Himari


𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang