Aula yang sangat mewah itu saat ini sedang menjadi pertemuan banyaknya konglomerat dari berbagai tempat. Senyum palsu yang menghiasi wajah mereka terlihat sangat jelas.
Kalimat-kalimat para penjilat yang jelas datang mencari keuntungan. Tak sedikit pula yang secara halus memerkan kekayaan mereka.
Mengucapkan kata-kata merendah agar mendapat sebuah pujian.
Sungguh penuh dengan drama dan topeng dimana-mana.
Wanita bersurai hitam itu mengibas sedikit surainya yang panjang. Melangkahkan kakinya dengan anggung menuju bagian utama dari aula.
"Nona Akane, anda sudah datang rupanya,"
Wanita yang dipanggil Akane itu menoleh. Menunjukan senyum profesionalnya pada seorang pria yang menjadi pemilik acara malam ini.
"Tentu saja aku akan datang,"
"Sebuah kehormatan jika nona Akane bisa datang kemari,"
"Tidak masalah,"
Kedua orang itu berbincang-bincang mengenai bisnis. Hal yang biasa dilakukan oleh kalangan mereka. Tidak lupa sedikit bersulang dengan minuman beralkohol.
"Nona, bagaimana dengan kerja sama yang saya tawarkan?"
"Cukup bagus, tapi masih ada beberapa yang masih harus dipertimbangkan,"
"Saya berharap bisa bekerja sama dengan perusahaan anda,"
Akane hanya tersenyum dingin. Tidak ingin begitu banyak merespon pada babi penjilat seperti pria ini.
"Kalau begitu saya permisi dulu, silahkan nikmati pestanya nona,"
Pria itu akhirnya pergi. Akane meneguk alkoholnya sekali. Kemudian ia berjalan ke bagian aula di sisi yang lainnya.
"Lama menunggu?"
"Tentu saja tidak,"
---
Hari ini (name) sedang dalam masa dimana ia sedang tidak ingin melakukan apapun. Padahal tugas sudah menunggu untuk ia kerjakan.
Tapi rasanya hari ini malas untuk bergerak.
Dibilang tidak bergerak sama sekali juga bukan begitu.
Ia masih mengurus Izumi seperti biasa. Hanya saja untuk kegiatan lainnya ia tidak ada niatan untuk itu.
Sekarang (name) sedang berbaring di atas tempat tidur dengan kakinya yang menggantung kebawah
Hanya setengah tubuhnya saja yang berada di kasur.
Sementara Izumi sedang duduk memainkan mainan barunya.
Mainan berupa papan dengan ada banyak macam macam benda di dalamnya.
Katanya ini bagus untuk melatih motoriknya.
Ada spinner, keran air plastik, tombol, sakelar lampu, dan lainnya.
Belinya? Tentu saja di online.
Balita itu memainkannya dengan sangat tidak santai.
Lebih banyak digebuk, daripada dimainin.
Namanya juga balita, main mainan itu belum bisa benar.
Kalau hancur? Ya jangan ditanya. Sudah biasa.
Untungnya Izumi bukan tipe yang sembarangan main lempar barang seperti kebanyakan balita.
Kalau sudah begitu, bisa dipastikan berapa banyak barangnya yang hancur karena dilempar Izumi.
"Aa..ain..."
Sedikit demi sedikit Izumi mulai mengucapkan kata. Namun masih belum terdengar jelas. Hanya samar-samar.
"Sena main sendiri dulu,"
Benaran
(Name) sedang malas gerak sekarang.
Hanya ingin rebahan dan bernafas.
"Au?"
"Kenapa tiba-tiba gadis bodoh ini cuma diam sejak pagi?"
__________
To be continued
Sabtu, 3 April 2021Naomi / Himari
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena Izumi
Fiksi Penggemar┏━━━━°⌜ Sena Izumi x Reader ⌟°━━━━┓ -ˋˏ [ Prince Neko Spin Off ] ˎˊ- Izumi mendapat hukuman atas kesalahan yang tidak ia ketahui. Oleh perintang sang ratu, ia dibuang ketempat asal sang ratu. Cara untuk kembali? Tentu saja Izumi harus mencari tahu...