20

615 101 106
                                    

(Name) tidak menyangka bahwa atasannya memintanya untuk datang itu hanya sekedar untuk bertemu dengannya. Ia pikir akan melakukan suatu pekerjaan atau apapun itu. Dan lagi karakter atasan seperti Subaru itu ia pikir sangat langka.

"Aku ingat parang anjing itu sudah melakukan kerja sama dengan Yang Mulia, apa mereka datang untuk mengawasiku,"

Izumi masih menatap pintu itu dari balik tubuh (name). Ia melihat Subaru juga ikutan mengintip dari balik pintu. Tangannya pun sepertinya sedang memberi kode.

"Chou uzai, nggak paham kode,"

"Sena, ada apa?" Tanya (name).

"Aau?" Izumi menggelengkan kepalanya pelan.

Selama perjalanan pulang, (name) terus memperhatikan kepala Izumi. Ia masih tidak percaya telinga kucing itu hilang tiba-tiba dan menjadi telinga manusia pada umumnya.

Ya, paling tidak Izumi tidak harus menggunakan topi setiap akan keluar.

---

Sesampainya di rumah. (Name) merasa seperti sedang dibicarakan. Memang ada beberapa orang yang sedang berkumpul di ujung jalan. Tapi ia tidak yakin jika mereka sedang membicarakannya.

Gadis itu melirik sedikit ke arah orang-orang itu dan benar saja. Mereka sedang menatap sinis ke arahnya.

(Name) mencoba untuk tidak peduli. Ia langsung masuk ke dalam rumah, entah apapun yang ada di pikiran orang-orang itu.

(Name) meletakan Izumi di atas ranjang. Kemudian melepaskan sepatu dan kaos kaki yang dipakai bayi mungil itu.

"Sena tunggu disini, aku buat bubur dulu," Ucap (name).

Izumi kembali menatap dirinya di cermin. Sama seperti (name), ia juga tidak percaya kalau telinga dan ekornya bisa menghilang begitu saja.

"Chou uzai, tadi pagi kehilangan telinga dan ekor kucing, sekarang bertemu anjing pecinta koin itu,"

Dari sekian banyak perusahaan, kenapa gadis itu harus berada disana. Izumi memang ingat kalau para anjing-anjing itu juga tinggal di tempat ini. Mereka melakukan interaksi layaknya manusia normal.

Tapi seingat Izumi, mereka menjalankan bisnis besar. Kenapa mendadak ada bisnis kecil yang bahkan dipimpin oleh Subaru.

Izumi sempat berpikir itu adalah suruhan sang ratu. Karena Koga sangat menurut pada sang ratu walaupun mereka sama-sama pemimpin.

Tidak mungkin. Tidak ada hubungannya antara tugas hukumannya dengan anjing-anjing itu. Walaupun ia juga masih tidak paham dengan maksud tugas hukuman itu. Tapi ia yakin ini tidak ada hubungannya dengan anjing-anjing itu.

"Sena, waktunya makan,"

(Name) datang sambil membawa mangkuk mungil berisi bubur.

"Khusus hari ini aku tambahin udang di dalamnya," Ucap (name).

Netra biru itu seketika berbinar ketika mendengar kata "udang". Sebenarnya aneh juga kalau kucing suka Udang. Tapi sejak pertama kali ia mencobanya ketika dalam tugas menjemput Leo. Ia langsung jatuh cinta dengan udang.

Dengan senang hati ia menerima suapan dari (name). Pipinya merona tipis. Bukan karena malu, tapi karena terlalu bahagia.

Ok mari lupakan sejenak yang tadi.

Saatnya menikmati udang.

__________

To be continued
Kamis, 1 April 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang