37

493 95 105
                                    

Suara berisik dari semak-semak yang bergesekan dengan yang lainnya terdengar jelas malam itu.

"JANGAN SAMPAI LOLOS!"

Suara teriakan itu terus menghiasi kesunyian malam ini. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi selain yang terlibat.

Di satu sisi bagian hutan yang sudah biasa ia lewati. Ia berjalan perlahan menuju sebuah rumah kayu kecil. Mengabaikan tetesan darah yang sudah mengalir sejak tadi.

Mencoba bersembunyi untuk sementara waktu sampai memiliki saat yang pas untuk kabur.

Ia meletakan semua yang ia bawa ke atas futon. Satu-satunya benda yang tersimpam di tempat itu selain kotak obat yang cukup besar.

"Ssh.."

Ia dengan cepat mengambil kotak obat tersebut dan mulai mengobati lukanya yang tak terhitung berapa darah yang keluar.

"Hueee!"

"Sst Sena tenanglah,"

Ya, mereka adalah (name) dan Izumi. Baru saja melarikan diri dari rumah yang entah bagaimana bisa ketahuan.

Untuk sekarang hanya ini satu-satunya tempat persembunyian terakhir yang gadis itu punya.

Semua benda-benda penting sudah ia bawa.

Sebelumnya ia sudah mengantisipasi hal ini. Ia yakin menghilangnya dari kota itu pasti akan membuat orang-orang itu gencar mencarinya.

Karena itu ia sudah menyiapkan satu tas besar untuk ia masukan beberapa barang penting di dalamnya.

Izumi sekarang pasti terkejut. Tadi ia berusaha membungkam mulut Izumi agar tidak berisik selama lari. Sekarang pun akan sulit menenangkan balita ini.

"Sena tenanglah," (Name) menggendong dan menepuk punggung Izumi seperti biasanya.

(Name) menatap ke arah jendela yang hanya memiliki penutup berupa tirai. Gadis itu tidak berencana untuk berlama-lama.

Ia harus segera menemukan solusi malam ini juga.

Setelah Izumi tertidur, ia segera meletakan balita itu di futon. Dengan cepat ia mengambil HP dan laptopnya untuk melakukan tindakan.

"Bagaimana mereke menemukannya?" Tanya (name) pada dirinya sendiri.

Tangannya bergerak cepat di atas keyboard tersebut. Membuat beberapa kode yang sulit dibaca.

---

"Nona, kami kehilangan jejaknya,"

"Dasar tidak berguna,"

Sudah susah payah ia akhirnya menemukan tempat ini. Tapi incarannya justru melarikan diri.

"Bakar rumah ini, jangan sampai ada yang tersisa!"

Semua langsung mematuhi Akane yang berdiri agak jauh dari posisi rumah. Semua pria yang menjadi pengawalnya itu langsung menabur minyak untuk memancing kobaran api.

"Kalaupun kamu melarikan diri, apa gunanya, semua nya akan kulenyapkan," Gumam Akane.

"Tidak kusangka orang itu benar-benar mengetahui tempat persembunyiannya,"

"Akari, kamu sudah melakukan yang kusuruh?" Ucap Akane.

Gadis bersurai merah yang dipanggil Akari itu tersenyum licik.

"Tentu saja, semua sesuai yang di rencanakan,"

Kedua perempuan itu mengulas senyum licik. Ini memang belum selesai sepenuhnya. Tapi dengan melihat apa yang terjadi malam ini membuktikan bahwa mereka nantinya akan menjadi pemenang.

"Orang rendahan, sebaiknya kamu tau statusmu,"

__________

To be continued
Sabtu, 3 April 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang