40

538 96 113
                                    

Sementara itu di kamar mandi lainnya.

Izumi sedari tadi terus memberontak ketika para maid itu ingin memasukannya ke dalam bathup. Bahkan saat pakaiannya akan di lepas pun para maid itu harus bersusah payah dulu.

"CHOU UZAI, HILANG HARGA DIRI KU!"

Siapapun tolong, Izumi ingin tenggelam saja. Bagi nya yang masih memiliki jiwa aslinya.

Ini terlalu memalukan

Ok

Bagaimana jika menyanyikan sebuah lagu untuk balita ini.

Lumpuhkanlah ingatanku
Hapuskan tentang hari ini
Hapuskan memoriku tentangnya
Hilangkanlah ingatanku
Jika itu tentang hari ini
Kuingin kulupakannya

Sudah lupakan.

Kembali ke cerita.

Dengan beberapa paksaan yang halus pun akhirnya Izumi berhasil masuk ke dalam bathup.

Izumi sendiri hanya bisa pasrah. Namun ekspresinya menunjukan wajah cemberut dengan pipi yang mengembung dan rona merah kesal di wajahnya.

Setidaknya ia terus menunjukan ekspresi itu bahkan setelah selesai di mandikan.

Para maid itu membawa Izumi ke dalam ruang ganti. Ruangan itu kecil. tapi satu ruangan itu dipenuhi oleh berbagai macam pakaian balita laki-laki. Semuanya lengkap.

Bahkan sepatu, topi, aksesori laki-laki dan lainnya pun semua tersedia.

"Chou uzai, apa aku harus jadi boneka pakaian lagi?"

Izumi teringat saat awal-awal kedatangannya di rumah (name). Gadis itu menjadikannya boneka pakaian karena terus saja meminta Izumi mencoba pakaian yang ia pilih.

Setelah beberapa waktu berlalu. Ia harus kembali merasakan penderitaan ini lagi.

Sangat menyebalkan.

"Tuan muda, apakah ada pakaian yang anda suka?" Tanya maid tersebut.

Izumi sebenarnya malas jika harus memilih pakaian. Kebiasaan pakaiannya kebanyakan dipilih oleh (name).

Saat diistana pun ia lebih banyak menggunakan seragam kesatrianya. Lebih tepatnya ia hanya menggantinya ketika tidur.

Daripada terus dihujani pertanyaan tentang pakaian apa yang ingin ia gunakan. Izumi pun berjalan menelusuri susunan pakaian tersebut.

Melihat-lihatnya lebih dulu dengan netra birunya yang menatap polos. Jari telunjuknya ia letakan di sudut bibirnya seperti orang yang ingin memilih seseuatu.

"Aaa...tu...."

Izumi menunjuk sebuah setelan yang di gantung di sudut ruangan.

Pakaian itu terlihat mirip dengan setelan yang pernah dibelikan (name) pertama kali.

Tentu saja ia tidak memakai nya lagi karena itu ukurannya saat bayi.

"Baiklah tuan muda,"

Dengan hati-hati para maid itu mulai memakaikan Izumi pakaian sesuai pilihan Izumi.

Kali ini Izumi hanya diam menurut. Ia pikir dengan ini ia lebih cepat bertemu (name).

---

Disisi lain (name) yang sudah selesai lebih dulu. Gadis itu terus saja berjalan mondar mandir di ruang makan.

(Name) merasa cemas karena Izumi sampai sekarang belum menyelesaikan mandinya. Ia berpikir pasti balita itu rewel hingga sangat sulit untuk dimandikan.

Ia ingin menyusul ke kamar mandi. Tapi di tahan oleh Subaru. Ia bilang para maidnya sangat profesional, ia yakin Izumi akan baik-baik saja.

"Kalau belum di depan mata, nggak bisa tenang," Gumam (name)

__________

To be continued
Sabtu, 3 Maret 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang