𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena Izumi

56

Namaku (surname) (name)

Umur? Entahlah, sekitar 21-22. Aku tidak begitu ingat, karena aku juga tidak ingin memikirkan hal itu.

Kalian mungkin penasaran tentang diriku?

Haha

Baiklah bagaimana jika mulai dari kedua orangtuaku.

---

Kedua orang tuaku adalah agen bayaran yang biasanya sering di sewa oleh polisi. Karena itu banyak yang mengira mereka bekerja untuk polisi.

Nyatanya mereka  tidak sepenuhnya bekerja untuk polisi. Mereka bekerja untuk tugas yang baik.

Sebelum menikah mereka mendirikan sebuah organisasi. Tidak ada nama untuk organisasi itu. Tapi banyak orang yang menyebutnya

"Organisasi Gabungan"

Sebagai organisasi yang mengurus segala urusan dunia gelap yang sulit ditemukan oleh pihak pemerintah sekalipun.

Mengumpulkan bukti, menyerang dari belakang, lalu menghabisi mereka.

Itulah yang mereka lakukan.

Aku sebagai anak dari pendiri organisasi itu. Tentu saja memiliki tanggung jawab layaknya para bangsawan atau konglomerat lainnya yang meneruskan nama mereka ke anak mereka

Sejak umur satu tahun aku sudah dilatih hal hal yang seperti itu.

Belajar semua keahlian dari yang paling mudah hingga hal yang berat bahkan untuk usiaku yang dibilang sangatlah rentan.

Sebagai organisasi yang selalu mengurusi dunia gelap. Tentu saja kami sangat dibenci oleh orang-orang yang terlibat dunia gelap.

Dari balita pun bahkan aku sudah diikutkan dalam beberapa misi.

Sayangnya saat usiaku 5 tahun.

Ada salah satu target kami yang benar-benar sangat sulit untuk di atasi.

Berbagai cara sudah kami lakukan untuk membuat mereka jera dan mengakhiri semuanya.

Sempat kedua orang tuaku hampir berhasil menyelesaikan perusahaan itu.

Sayangnya, mereka tidak menerima keadaan itu dan menyerang kami saat lengah.

Malam itu.

Kebakaran terjadi di kediaman kami.

Rumah kami  berada di daerah pinggiran. Tentu saja tidak banyak orang disana yang dapat membantu memadamkan api.

Aku yang masih dalam keadaan tertidur tiba-tiba terbangun dalam gendongan ibuku.

"Ka-kaa-chan?"

"Jangan panik, keluarlah lebih dulu,"

Wanita itu menurunkan ku di depan pintu utama rumahku. Tepat saat aku berjalan keluar, plafon rumahku runtuh begitu saja mengenainya.

Aku langsung berlari keluar mencari ayahku. Tapi tidak ada disana.

Orang-orang memintaku untuk segera menjauh dari rumahku yang masih terbakar.

Aku tidak tahu harus bereaksi apa tentang itu. Tubuh mungilku pada hari itu hanya diam menatap bangunan yang menjadi rumahku selama beberapa tahun ini.

Hingga ayahku akhirnya muncul, ia memelukku dengan erat. Aku tidak begitu memahami apa yang terjadi.

"Maaf (name).."

Tak lama kemudian mobil pemadam kebakaran tiba. Mereka berusaha untuk memadamkan api yang sudah hampir membakar habis rumahku itu.

Aku hanya berpikir ibuku belum keluar saat itu.

Hanya satu kemungkinan

Tak mungkin ia selamat dari bara api itu.

_________

To be continued
Senin, 5 April 2021

Naomi / Himari