13

656 106 169
                                    

"YATTAA!"

"Ai?"

Izumi yang sedang memainkan mainan karetnya terlonjak kaget mendengar teriakan (name). Gadis itu baru beberapa saat yang lalu membuka laptopnya dan setelah itu ia tiba-tiba berteriak.

"Chou uzai, gadis bodoh ini kenapa lagi ?"

"SENA AKU DITERIMA!" Seru (name).

Gadis itu reflek mengangkat tubuh Izumi tinggi-tinggi dan mengajaknya berputar-putar.

"TURUNKAN AKU GADIS BODOH!"

Sayang sekali Izumi tidak bisa mengatakan kata-kata itu.

(Name) merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan tangan yang masih mengangkat tubuh Izumi.

"Au?"

"Ahahahaha," (Name) tertawa sendiri. Lebih tepatnya ia tertawa melihat wajah gemas Izumi yang nampak bingung.

Moodnya sedang sangat bagus sekarang.

"Sena, ayo kita makan makanan enak keluar!" Ujar (name) bersemangat. Ia harus merayakan ini.

Sementara Izumi hanya bengong melihat (name) yang terlampau semangat.

---

"Yang Mulia, Makoto ingin bertemu dengan anda,"

"Biarkan ia masuk,"

Seorang laki-laki bersurai pirang dengan kacamata biru yang bertengker di wajahnya masuk ke dalam ruang kerja sang ratu. Pria yang mengenakan pakaian pelayan itu datang menghampiri sang ratu dengan wajah serius.

"Bagaimana?" Tanya sang ratu.

"Sekarang keadaan tidak stabil, disana ada yang berniat mencelakai target,"

"..."

"Dan baru saja sepertinya ia mendapatkan kabar baik,"

"Lalu Izumi?"

"Izumi-san sepertinya masih belum paham dengan hukuman itu,"

Sang ratu memainkan pena bulu yang ada di tangannya. Menatap ke arah lembaran-lembaran pekerjaannya yang ada di atas meja. Kemudian melirik ke arah Leo yang sedang dalam wujudnya kucing tertidur di sofa.

"Orang itu, bagaimana tingkat bahayanya?"

"Orang itu memiliki kedudukan yang cukup tinggi disana, sementara target kita adalah orang biasa, namun ada sesuatu yang menjanggal,"

"Apa itu?"

"Tentang identitas target, saya rasa identitasnya tidak sesederhana itu,"

Sang ratu menatap Makoto datar. Sepertinya ada seusatu yang menarik disini.

"Awasi saja mereka lebih dulu! Jika terjadi seusatu, segera ambil tindakan!" Ucap sang ratu.

"Baik Yang Mulia,"

Makoto memberi hormat lebih dulu sebelum ia keluar dari ruangan itu.

Tepat setelah Makoto keluar.

"LEO! BANGUN KAMU! KENAPA TUGASMU HARUS AKU JUGA YANG NGERJAIN!"

Ratu mengamuk.

---

(Name) mengajak Izumi ke kedai makanan penutup yang sedang hits saat ini. Hari ini gadis itu ingin memakan sesuatu yang manis.

Izumi memperhatikan ke sekitar kedai ini. Desain interiornya didominasi warna pastel dan putih. Ruangan ini terlihat sangat manis, sesuai dengan menu yang mereka hidangkan disini.

"Sena mau apa?" Tanya (name) sambil menunjukan menu pada Izumi.

Rasanya lucu ketika menyuruh bayi memilih menu. Karena bayi pasti hanya akan menunjuk asal saja. Mereka belum memahami apapun.

Dan benar sesuai dugaan (name). Izumi hanya menepuk-nepuk menu tersebut dengan tangan mungilnya. (Name) terkekeh melihatnya.

Akhirnya tetap (name) yang memilih menu tersebut.

Izumi sih tidak memikirkan itu. Lagipula ia tidak terlalu suka manis.

"Gadis bodoh ini jadi terlihat seperti Kasa-kun," Komentar Izumi yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

"Aa..aa.."

"Iya iya, nanti kita makan bareng," Ucap (name).

"AKU NGGAK BILANG BEGITU GADIS BODOH!"

Ujung-ujungnya memang (name) yang salah tangkap sih. Lagipula bayi kebanyakan  hanya bisa mengucapkan "a "u"

Wajar aja kadang suka salah tangkap.

Yang sabar ya Izumi.

__________

To be continued
Rabu, 31 Maret 2021

Naomi / Himari

𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang