28

553 97 115
                                    

Akhirnya (name) memilih untuk delivery saja. Zaman sekarang, bukan hanya restoran saja yang ada delivery nya. Bahkan supermarket dan mini market pun sudah ada deliverynya.

Tentang tempat pengirimannya, ia memasukan alamat yang jelas bukan kemari. Ia tidak ingin mengambil resiko memasukan alamat kemari hanya untuk delivery.

Gadis itu menyuruh Izumi untuk tetap diam di rumah. Karena tidak mungkin mengajak Izumi sekarang. (Name) juga sudah meletakan biskuit susu yang biasa digunakan untuk melatih balita mengunyah. Juga beberapa mainan.

"Tunggu disini ya, aku tidak akan lama," Ucap (name).

"Aa..aa.."

"Iya iya,"

(Name) keluar, tak lupa ia menutup pintu kamar. Ia yakin Izumi juga tidak akan kemana-mana. Walaupun tetap saja cemas.

Baiklah ia harus bergerak cepat.

Ia langsung berjalan keluar dari rumah menuju tempat ia akan mengambil barangnya.

Disana ia sudah melihat beberapa tumpuk kardus yang pasti itu adalah semua pesanannya.

(Name) sengaja memesan langsung banyak. Supaya tidak memesan lagi dalam jarak waktu dekat.

Untuk pakaian Izumi yang harus diganti. Ia tidak akan membelinya. Ia berencana untuk menjahitnya nanti.

---

"Aa..aa.."

Izumi berjalan kesana kemari di kamar (name). Tangannya menggenggam mainan karetnya.

Entah kenapa (name) merasa lucu dengan cara jalan Izumi. Balita itu terlihat tegang saat berjalan. Bisa dilihat bagaimana posisi bahunya yang terlihat kaku.

Rasanya ia ingin tertawa.

Ditambah tubuh buntalnya itu membuatnya jadi sangat menggemaskan.

(Name) juga sudah memasang pelindung sudut untuk berjaga-jaga kalau saja nanti Izumi terbentur yang seperti itu. Bisa bahaya bukan.

"Sena main dulu ya,"

(Name) mengambil beberapa kain yang ada di lemari dan juga alat jahit. Paling tidak ia harus membuat 2-4 baju hari ini.

Sebenarnya ia mencoba melihat di internet beberapa trik yang menarik. Bisa menghemat waktu juga.

"Apa lagi yang mau dilakukan gadis bodoh itu?"

Izumi memperhatikan sekitar dan tubuhnya sendiri bergantian.

Ia masih bertanya kenapa ia belum kembali menjadi semula.

Apa ia masih belum dihitung menyelesaikan tugas? Padahal ia sudah sangat yakin bahwa ia sudah menemukannya.

Walaupun entah kenapa ia sedikit kurang yakin. Mungkinkah itu yang menghalanginya ? Entahlah, Izumi tidak tahu.

(Name) melirik ke arah Izumi yang sekarang duduk dengan cemilan bayi di tangannya. Ia tersenyum melihatnya.

"Setelah lama tidak melakukannya, aku hampir lupa rasanya," Gumam (name).

Ia tidak membicarakan tentang menjahit. Sesuatu yang lain tentunya.

Izumi menoleh ke arah (name) saat gadis itu menggumamkan kalimat tadi.

Apa maksudnya?

---

"Ternyata trik di internet itu cukup bagus,"

Izumi sekarang sedang mencoba pakaian baru yang dijahit oleh (name). Pakaian itu memang tidak sebagus dengan yang di toko. Tapi nyaman dipakai untuk sehari-hari.

Memang harusnya begitu sih. Baik bayi mau pun balita, mereka mudah merasa risih dengan sesuatu yang membuat mereka nyaman.

Berbeda dengan orang dewasa yang bisa menahannya. Terpenting adalah penampilan yang sempurna.

"Apa Sena suka ?" Tanya (name).

Izumi mengangguk.

"Entah berapa banyak yang gadis bodoh ini bisa lakukan,"

__________

To be continued
Jum'at, 2 April 2021

Naomi / Himari





𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐍𝐞𝐤𝐨 || Sena IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang