TSDB | 🍍36. She is Aurora Alyssa🍍

9.4K 770 2.8K
                                    

Jangan lupa Follow Mammaooo, makasih buat yang udah follow 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Follow Mammaooo, makasih buat yang udah follow 😘

⛔ Wajib komen tiap paragraf. *maksa pokoknya 😎

Happy reading!

🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍

Perlahan, mata Aline terbuka. Netra hijaunya berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya lampu yang menusuk retinanya. Aline duduk dengan perasaan linglung. Ringisan kecil keluar dari mulutnya, bersamaan dengan tangannya yang refleks memegang kepala. Memijit pelan dahinya yang berdenyut nyeri.

Sial, berapa lama Aline tertidur? Atau lebih tepatnya berapa dia dipaksa tidur?

Aline mengamati setiap sudut kamarnya yang remang-remang. Hati-hati, Aline turun dari ranjang. Saat ini tidak ada rencana lain dalam otaknya selain kabur.

Iya, kabur sejauh mungkin dari segala sesuatu yang berhubungan dengan para Axcellion. Terutama Agler.

Aline yakin sekali, Agler sudah membongkar habis isi kotak hitam yang selama ini ia jaga dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri. Dan sebentar lagi, Aline akan dibunuh. Aline tau pasti, Agler tidak akan membuang waktu sedetik pun untuk melemparnya ke kadang singa.

Memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk Aline meremang. Setangguh-tangguhnya Aline, tetap saja dia wanita. Jadi, sudah pasti Aline takut kalau dirinya akan berakhir menjadi santapan sepasang singa kesayangan Agler.

Aline berjalan menuju lemari. Di sana ada pintu rahasia yang bisa membawanya keluar dari apartemenya. Aline bernapas lega saat tiba di depan lemari. Tapi kelegaannya berubah panik saat ternyata pintu itu terkunci. Aline berusaha membuka paksa pintu tersebut. Sayangnya sia-sia.

Sepertinya pintu rahasia tersebut macet karena sudah lama tidak dibuka. Aline yang mulai panik semakin panik setelah mendengar sebuah suara yang berhasil membuat tubuhnya terpaku.

"Mau kabur?"

Aline memutar tubuh dan mendapati Agler yang duduk di singgel sofa minimalis dekat jendela—tempat biasanya Aline membaca.

Tunggu,  sejak kapan pria itu disana?

Sial, obat bius sialan! Karena cairan terkutuk itu fokus Aline jadi terganggu.

Aline menatap Agler dengan rasa dongkol luar biasa. Meski remang-remang, Aline bisa melihat seringai iblis Agler. Sial, Aline makin kesal jadinya.

"Agler, dengar, apapun yang kamu pikirkan saat ini, itu salah. Atas apa yang terjadi, aku tidak berniat balas dendam. Dan bertemu denganmu adalah kebetulan lain yang tidak bisa kuhindari," ujar Aline dengan suara sedikit bergetar. "Jadi, biarkan aku pergi dan anggap semua ini tidak pernah terjadi. Kita bisa kembali ke titik dimana aku dan kamu tidak pernah saling mengenal."

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang