Agler mengecup pipi Aline, lalu ikut menatap keindahan Dhubai seraya mengeratkan pelukannya di tubuh kecil Aline.
"Tidak bisa tidur?" Suara Agler semakin serak, Aline sangat tau kalau Agler menahan gairah.
"Hm,"
"Kalau begitu kita bercinta saja."
"Kita baru saja selesai dua jam yang lalu."
"I don't fucking care." Agler menyeringai mesum. Ah, tiba-tiba Agler jadi terbayang bagaimana Aline menjerit panas dibawahnya. Sial! Agler semakin bergairah. "Damn it! I will fuck you so hard, Pineapple."
Setelahnya, Agler membalikkan tubuh Aline, melahap bibir Aline yang masih sedikit bengkak. Aline yang terbuai dengan lumatan memabukkan Agler membuka mulutnya, memberi akses agar Agler lebih leluasa menjelajah di sana.
Lidah mereka saling membelit, berlomba mencari kenikmatan masing-masing. Agler terlihat mendominasi, tapi Aline berusaha mengimbangi, bergerak semakin liar untuk mengimbangi ciuman panas Agler.
"Engghh..." Aline menglengguh nikmat saat Agler menghisap lehernya. Agler meremas kuat pinggang Aline, membuat Aline kembali mendesah.
Puas dengan leher, Agler kembali menyerang bibir Aline lalu turun ke dada dan kembali ke bibir Aline. Ciuman mereka begitu intens, begitu liar, dan sangat panas. Satu tangan Agler menekan tengkuk Aline, sedang satu tangan lain membelai lembut punggung Aline semakin turun hingga ke bokong Aline, menampar kuat sebelum akhirnya memberi remasan di sana membuat Aline kembali mendesah.
Agler sudah tidak tahan, miliknya sudah sangat tegang. Sedari tadi berteriak ingin menghujam milik Aline sepuasnya. Dalam satu gerakan dia membalik tubuh Aline, menyentak kuat hingga ubuh bagian depan Aline menempel dikaca. Dengan sekali sentak, milik Agler tenggelam dalam tubuh Aline yang sempit.
"Aaahhh," Aline mendesah tertahan ketika Agler menampar bokongnya dan di saat bersamaan Agler terus saja memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo yang cepat.
Tangan dan tubuh Aline menempel pada kaca-seolah menyatu, sesuai ritme tumbukan keras dibawah sana. Tangan Agler mencengkram erat pinggul Aline hingga meninggalkan bekas merah di sana. Sesekali naik meremas payudara Aline, atau menarik wajah Aline ke belakang untuk membuat bibir Aline semakin bengkak menggunakan bibirnya. Tak jarang sesekali Agler menampar gemas pantat Aline yang melambai-lambai menggodanya.
"Fuck! Why your body so delecious?!" Agler menggerang, mukanya merah padam menikmati sensasi nikmat luar biasa ketika milik Aline berkedut menjepit rapat miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL'S Se(Xy)Cret Bride
Romans⛔ Bocil ❎ ⛔ 18+ ✔ Agler King Axcellion, pria angkuh dan kejam terobsesi membuat Aline Scartlett William tunduk padanya. Sosok yang begitu mirip dengan penyebab sang iblis terjebak dalam sisi gelapnya. Sayangnya, Aline tidak mudah untuk ditaklukkan...