⛔ Bocil ❎
⛔ 18+ ✔
Agler King Axcellion, pria angkuh dan kejam terobsesi membuat Aline Scartlett William tunduk padanya. Sosok yang begitu mirip dengan penyebab sang iblis terjebak dalam sisi gelapnya.
Sayangnya, Aline tidak mudah untuk ditaklukkan...
Pria jangkung berkulit putih itu melemparkan diri ke atas ranjang, membuat tubuh perempuan di sampingnya ikut terguncang. Si pria memiringkan wajah hanya untuk bisa melihat jelmaan Sang Dewi di sampingnya. Senyum kagum terpatri di wajah tampannya.
"Kau selalu hebat, Tiger, tidak heran aku semakin mencintaimu."
Si perempuan tidak menanggapi ucapan pria yang tidur di sampingnya. Dadanya naik turun, tubuh atasnya yang setengah telanjang basah oleh keringat. Memejamkan mata, berharap lelahnya segera hilang.
"Kudengar orang kita ada yang tertangkap." Perempuan yang di panggil Tiger itu menarik wig merah anggurnya dan melempar asal. "Ah, aku sudah menebak ini akan terjadi. Si bodoh kepala batu itu..., padahal aku sudah memberinya peringatan keras untuk berhati-hati karena aku tidak akan menolongnya jika dia sampai tertangkap." Sekalipun lelah, perempuan itu tidak berhenti mengomel.
"Tapi kau baru saja melakukan sesuatu untuknya," sahut pria di sebelahnya cepat. Nada bicaranya menunjukkan kalau lelaki itu tidak suka dengan apa yang pujaan hatinya lakukan. Khas seorang yang sedang cemburu. "Ya, meskipun kau gagal. Tapi aku bersyukur kau kembali tanpa lecet sedikit pun."
Ya, itulah penyebab si perempuan teramat lelah. Dia baru saja melawan sepuluh pria bertubuh kingkong yang hendak menangkapnya.
"Setidaknya aku sudah mencoba."
Setelah memastikan kalau rekannya berar-benar tertangkap gadis itu segera menyelamatkan diri. Terjebak di sarang iblis bukan hal yang bagus.
"Apa kau akan melakukan hal yang sama jika sesuatu terjadi padaku?"
Jantung si pria berdebar tidak menentu menunggu jawaban apa kira-kira yang akan dia dengar. Dalam hati dia berharap akan mendapatkan jawaban yang lebih manis.
"Tidak, tentu saja." Namun...inilah yang disebut realita tak seindah ekpektasi.
Jawaban si perempuan membuat hati si pria mendadak nyeri.
Tapi, apa yang selanjutnya keluar dari mulut si Tiger-nya mampu membuat lelaki putih pucat itu melayang senang.
"Karena aku tidak akan pernah kembali sebelum menemukanmu, Louis."
Ya, pria putih pucat dengan alis hitam tebal itu adalah Louise.
"Kau yang terbaik, Aline! Aku semakin mencintaimu!" Aline menghiraukan teriakan Louise, perempuan bernetra hijau terang itu sibuk mengutak-atik ponselnya.
