TDSB|🍍 6. MAX RUDOLF🍍

21.9K 1.3K 148
                                    

Pertama, follow me—Mammaooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pertama, follow me—Mammaooo

Terus vote, comment.

Jangan lupa spam emot love kuning 💛.

Readers; Banyak mau! #plak 😖

Sekali lagi, Aline mamatut dirinya di depan cermin full body. Wanita yang akan berperan sebagai Miranda itu menatap jijik dirinya sendiri. Dress ketat kuning cerah, make up tebal dengan lipstik merah membahana, belum lagi wig merah muda guna menyempurnakan perannya sebagai jalang manja Tuan Rudolf malam ini.

Lihat saja bagaimana Aline memamerkan lekuk tubuhnya. Bokongnya begitu menggoda, belum lagi dadanya yang aduhai. Tak heran jika setiap lelaki menesteskan air liur saat melihat pemandangan indah itu.

Kalau bukan karena Tuan Rudolf, Aline tidak mau berpenampilan seperti ini. Gadis yang punya banyak identitas rahasia itu lebih nyaman dengan seragamnya—stelan hitam seperti pengawal pada umumnya, atau jaket kulit, jeans hitam, dan sepatu boot.

Jika kalian pikir setelah ini Aline akan menghabiskan malam panjang dengan penuh gairah bersama Tuan Rudolf di atas ranjang, maka kalian keliru. Sesuai kontrak, Aline hanya akan menjadi pengawal, teman kencan, dan kadang merangkap sebagai supir. Atau sesekali Aline akan membantu Max Rudolf menjadi semakin kaya di meja judi. Dan selama bekerja, tidak akan ada skinship berlebihan. Hanya jika itu diperlukan.

"Baiklah, Miranda kau sudah menjadi jalang yang sempurna malam ini. Ayo kita berangkat sebelum si bajingan Rudolf membuatmu menjadi gelandangan malam ini."

Selesai berbicara dengan pantulan dirinya, Aline atau selanjutnya akan menjadi Miranda meraih cluth bag-nya lalu turun ke bawah menuju basement. Dan ternyata, limosin putih duda kaya itu sudah berada di sana. Padahal masih kurang lima menit dari janji temu.

Si supir membuka pintu untuk Miranda, ya, begitu selanjutnya Aline memanggil dirinya

"Kau datang lima menit lebih cepat," ujar Miranda setelah duduk di samping Max Rudolf.

Max Rudolf menawarkan wine, gadis itu menggeleng. Max tidak begitu peduli, duda itu kembali menyesap minumannya.

"Karena aku tau kau akan datang lima menit lebih cepat." Max Rudolf menjawab sambil membenarkan letak rambut pink Aline yang tergerai manis dengan tangan kirinya.

"Aku tipe orang yang disiplin."

"Itulah kenapa aku memilihmu. Kau tau bagaimana cara menghargai waktu."

"Harusnya aku datang terlambat agar kau tak lagi memilihku."

"Dan besoknya kau akan memilih bunuh diri." 

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang