TDSB |🍍42. YOUR DEATH ANGEL 🍍

4.9K 493 3.1K
                                    

Makasih banyak untuk kerja keras teman2 buat menuhin target di bab sebelumnya 😍😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih banyak untuk kerja keras teman2 buat menuhin target di bab sebelumnya 😍😍😍

Selamat membacaaa 💋

🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍

"I'm not your madema, but your death angel."

Agler dan daddy-nya sedang berada di rumah sakit. Jika Adrian duduk di kursi tungu dengan perasan kalut, maka beda dengan Agler yang terus mondar-mandir di depan ruang operasi. Panik, khawatir, dan rasa takut kehilangan bercampur menjadi satu.

Jimmy beserta dua orang kepercayaan Agler ikut mengkhawatirkan sang Nyonya Besar yang sedang berjuang antara hidup dan matinya di atas meja operasi.

Jika bagi Felix dan Khiel ini yang pertama kalinya melihat kedua tuan mereka kalut dalam ketakutan besar. Berbeda dengan Jimmy, ini kali ketiganya melihat Adrian kalut, dan kedua kalinya melihat Agler sekacau ini.

"Kenapa lama sekali!?" Agler yang panik setengah mati berteriak marah. Dia meninju dinding hingga punggung tangannya terluka. "Lihat saja kalau mereka tidak berhasil menyelamatkan mommy-ku, kubunuh mereka semua."

Sudah dua jam berlalu, tapi dokter belum juga keluar dari ruang operasi. Membuat Agler dan daddynya semakin khawatir.

"Dasar jalang sialan! Aku bersumpah akan membuatmu menderita berkali-kali lipat." Agler kembali meninju dinding hingga membuat darah mengalir di tangannya.

"Berhenti melukai diri sendiri, mommymu tidak akan suka," ujar Adrian datar dari tempat duduknya. Membayangkan istrinya terbaring lemah diatas meja operasi, kembali menghadirkan ngilu yang membuat dadanya bertambah sesak tiap detiknya. Tampa bisa dicegah, airmata mengalir membasahi pipi. Tidak ingin orang lain melihat sisi lemahnya, cepat-cepat Adrian menyekanya.

"Tuan, Nyona pasti akan baik-baik saja." Suara Jimmy bagai angin lalu, Adrian tidak mengubris sama sekali.

Untungnya lima belas menit kemudian beberapa dokter keluar dari sana. Agler dan daddy-nya segera menghampiri tim kesehatan tersebut.

Belum sempat si dokter membuka suara, Adrian lebih dulu meraih kerah si dokter, mencengkram kuat higga tubuhnya sedikit terangkat.

"Katakan kalau istriku baik baik saja." Desak Adrian membuat lidah Dokter mendadak kelu.

Selang sedetik, Agler menodongkan pistol tepat di pelipis Dokter. Pria paruh baya yang sudah bertahun-tahun menjadi dokter kepercayaan keluarga Axcellion itu bergetar ketakutan, wajahnya pucat pasi, apalagi Agler mengeluarkan ancaman yang sangat mengerikan.

"Kalau mommy-ku tidak selamat, kalian semua akan tamat." Desis Agler tepat di depan hidung Si Dokter.

"Jawab sialan!" Adrian kembali menyentak kasar di dokter.

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang