TDSB|🍍 22. NAUGHTY PINEAPPEL🍍

21.1K 1K 231
                                    

Follow Mammaooo lebih dulu, thanks! 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow Mammaooo lebih dulu, thanks! 😘

Setelah menyelesaikan makan malam bersama Agler, Aline kembali ke kamar untuk beristirahat atas perintah Agler. Tapi sebelum tidur, Aline bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh lebih dulu.

Dua puluh menit Aline habiskan untuk berendam. Harum aromaterapi membuat Aline lebih tenang. Setelah merasa cukup, Aline menguyur tubuhnya di bawah shower menggunakan air hangat.

Aline keluar sambil mengencangkan tali bathrobe abu gelap dengan bordiran kepala singa bersayap emas—lambang Axcellion di dada kiri. Hendak berpakaian, namun majalah bisnis di atas sofa kecil terlihat sangat menarik untuk di abaikan. Akhirnya Aline memilih membaca beberapa majalah tersebut sampai lupa kalau dia masih mengenakan jubah mandi.

Sejam berlalu, Aline sudah selesai membaca tiga majalah. Sebenarnya Aline lebih fokus melihat gambar-gambarnya saja, meski Aline ikut membaca sedikit pada bagian yang di anggap penting. Dan ternyata, para CEO tampan dalam majalah itu lumayan ampuh untuk mengusir kebosanan.

Aline menutup majalah. Tiba-tiba ingatan tentang penyiksaan di ruang bawah tanah siang tadi terlintas di pikirannya. Manik hijaunya menatap wajah Agler yang menjadi sampul majalah

"Kurasa dia benar-benar iblis."

"Siapa yang kau sebut iblis?"

Deg!

Aline terkejut saat suara tak terduga itu menyahutinya.

"Aku yakin telingamu masih berfungsi dengan baik." Aline menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari majalah. Agler memang tampan, tapi gambar Max Rudolf di halaman majalah yang baru Aline buka terlihat lebih menawan.

Agler mendekat, matanya fokus pada leher dan pangkal dada Aline yang di penuhi kissmark. Agler duduk di sebelah Aline, perempuan itu tampak acuh, masih terlalu betah membaca informasi tentang Max di majalah. Saat Agler sedikit menyibak kerah bathrobe-nya, saat itulah Aline menyadari kalau dia belum berpakaian.

Shit! Majalah sialan!

"Kau sengaja ingin menggodaku?"

"Pardon?"

"Air ditubuhmu sudah kering, artinya kau sudah selesai mandi lebih dari tiga puluh menit. Kenapa tidak langsung berpakaian? Sengaja ingin mengodakku?"

Aline mengeguk salivanya susah payah ketika lidah hangat Agler menjilat leher hingga cuping telinganya. Aline mencengkram majalah hingga kusut, berusaha mati-matian agar tidak mendesah.

"Kau, apa yang kau ... aahh."

Tidak, Aline tidak bisa menahan diri untuk tidak mendesah ketika Agler kembali menghisap kulit lehernya bersamaan dengan tangan kekar lelaki itu yang meremas payudaranya.

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang