TDSB |🍍 27. MEET GRANDMA🍍

11.6K 904 750
                                    

Happy reading!

Jangan lupa spam emot love warna kuning 💛😘

Follow Mammaooo

Sisilia, Italia 16:00 waktu setempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sisilia, Italia 16:00 waktu setempat


Dari Barcelona ke Italia. Dan di sinilah mereka saat ini. Dalam Limousine hitam mengkilap yang sedang melewati gerbang tinggi nan megah. Di kiri kanan pilarnya terdapat patung singa yang mendongkak angkuh. Persis seperti yang Aline lihat di mansion orang tua Agler dulu.

Tepat di depan pelantaran, mobil berhenti. Aline dan Agler keluar begitu pengawal membuka pintu. Agler dengan keangkuhannya melempar sun glass-nya asal yang sigap di tangkap oleh salah satu lelaki berstelan hitam di barisan.

Sementara Aline, perempuan yang mengenakan dress selutut warna merah itu keluar tanpa banyak drama. Namun tak mengurangi kadar pesonanya. Malah, kesederhanaan dan senyum penuh binar di wajahnya menjadi daya tarik tersendiri bagi Aline.

Jadi, merupakan hal yang wajar ketika semua pangawal terpesona pada Aline. Tapi langsung menunduk takut begitu mendapat tatapan membunuh dari Agler.

Felix dan Khiel keluar dari mobil yang berbeda bersama beberapa pengawal lainnya. Sedangkan Jimmy dan Troy keluar dari Limousine yang sama dengan Aline dan Agler.

Troy dan 1000 pengawal lainnnya —yang menjadi pengawal bayangan merupakan bentuk permintaan maaf Tuan Riddik. Penguasa Madrid yang tunduk di bawah Agler itu tidak bisa datang ke pesta Agler nanti malam dikarenakan Jeff—putranya, mendadak demam karena patah hati, mungkin?

Aline mengalungkan tangan di lengan Agler sebelum mereka masuk ke dalam mansion.

"Jangan kampungan," bisik Agler di telinga Aline yang begitu terpesona pada bagunan putih bergaya klasik itu. Aline hanya memutar malas matanya.

"Apakah Grandma juga suka drama seperti mommy?" tanya Aline hati-hati. Siapa tau saja Nyonya Maria juga punya hobi yang sama dengan menantunya, kan?

"Tidak, tapi Grandma cerewet, mulutnya juga sangat pedas. Jadi, kusarankan untuk berhati-hati. Aku tidak akan bisa membantumu."

"Aku saja tidak tau bagaimana nasibku nanti."

Aline meringis, entahlah, sepertinya Aline tidak punya kesabaran ekstra untuk menghadapi nenek cerewet bermulut pedas. Menghadapi preman bertubuh kekar rasanya lebih mudah. Tinggal bugh! Bugh! Krak! Beres! Begitu pikir Aline.

"Apa dia hobi bermain pistol?" tanya Aline tanpa melihat Agler.

"Tidak, tapi dia lihai bermain pisau. Selain itu, dulu Grandma juga pembalap yang keren."

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang