TDSB| 🍍 12. PAPER SHIT AND PINEAPPLE🍍

20.2K 1K 135
                                    

Pollow me-Mammaooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pollow me-Mammaooo

Makasih banyak buat feedback temen2 di part sebelumnya😘💛.
Mam senang dan gak terlalu insecure lagi. Hehe.

Oh iya, bab ini nyaris 2000 kata, jadi, sebelum membaca sebaiknya kamu dalam posisi nyaman dan senggang. Narasinya jangan dilewatkan kalau tidak mau ketinggalan informasi penting.

Okey, selamat membaca! Jangan lupa vote, komen, dan emot love kuningnya. Terimakasih 💋💛.

🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍🍍

"Kau benar-benar bajingan!" Aline menatap sengit pada Agler yang duduk di sofa tepat di depan ranjangnya. Saat ini mereka berada di rumah sakit milik sahabat Agler, Devano Alexander.

Setelah tidak sadarkan diri selama dua hari akhirnya Aline siuman. Sekarang, kondisi Aline jauh lebih baik, meski masih sedikit pucat. Luka-luka lecet dan lebam membiru akibat perkelahian dua hari lalu sudah sembuh Sembilan puluh delapan persen.

Aline tidak tau jenis obat apa yang dokter gunakan sehingga tubuhnya bisa pulih begitu cepat. Bahkan, Aline tidak merasakan nyeri hebat di dadanya seperti saat terakhir kali menarik napas. Seolah tulang rusuknya yang patah sudah sembuh total.

"Aku tidak mau mengambil risiko, akan sangat merepotkan kalau kau berhasil kabur," jawab Agler jujur. Sepasang kristal birunya memperhatikan Aline dengan intens.

"Dan surat pernyataan macam apa ini? Kau benar-benar tidak waras!"

Aline memberontak kuat menimbulkan bunyi berisik khas besi beradu besi ketika borgol yang membelenggu tangan dan kakinya beradu dengan ranjang rumah sakit. Mata merahnya menatap penuh dendam pada Agler, rahangnya mengeras bahkan tubuh ringkihnya bergetar akibat amarah yang terlalu besar.

Ada dua hal yang membuat emosi Aline mendidih saat ini.

Pertama, Agler King Bajingan Axcellion itu memborgol tangan dan kaki Aline pada pembatas ranjang khas rumah sakit.

Kedua, Aline dipaksa menandatangani surat pernyataan paling tidak masuk akal.

Kalau saja tangannya tidak terborgol, Aline menjamin seribu persen surat itu sudah runyam sejak tadi. Tidak peduli Agler bisa mencetak dua puluh juta lembar surat lainnya, yang penting Aline bisa melampiakan kemarahannya pada kertas di atas pangkuannya saat ini.

SURAT PERNYATAAN

Pihak pertama : Aline Scarlett William ( yang membuat surat pernyataan)

Pihak kedua : Agler King Axcellion( yang menerima surat pernyataan)

Aku, Aline Scarlett William, dengan ini menyatakan bahwa secara suka rela menyerahkan seluruh hidup dan matiku kepada Agler King Axcellion.

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang