TDSB|🍍 25. SHE IS MINE🍍

14.9K 989 174
                                    

Madrid, Spanyol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Madrid, Spanyol.

Music orkesta menggema. Riuh rendah percakapan menyambut kedatangan Aline dan Agler ketika memasuki ballroom hotel yang di dekor sedemikian rupa. Keduanya melangkah dengan Agler yang memeluk posesif pinggang ramping Aline.

Selang beberapa menit, sepasang paruh baya menghampiri keduanya. Aline menyambut dengan senyum ramah, berbeda dengan Agler yang hanya tersenyum kecil. Agler dan tuan Riddik—pemilik pesta, berjabat tangan, bersamaan dengan Jimmy yang menyerahkan sebuah paper bag pada asisten Tuan Riddik.

"Selamat ulang tahun perusahan, Tuan Riddik."

"Terimakasih sudah datang. Padahal Tuan dan Nyonya sedang berbulan madu."

"Bukan masalah," sahut Agler membuat senyum Tuan Riddik dan istrinya merekah.

"Kau cantik sekali, Nyonya." Istri tuan Riddik tak bisa menahan diri untuk tidak memuji penampilan Aline yang teramat memukau.

"Terimakasih, Nyonya Riddick, tapi cukup panggil aku Aline saja."

"Kalau begitu kau juga harus memanggilku Mia saja." Dua wanita itu tertawa kecil, cukup menarik perhatian yang lainnya.

Mereka berbincang-bincang tentang makanan, trend fashion, dan juga suami posesif. Berbeda sekali dengan kaum pria, mereka tidak pernah bisa berhenti membahas bisnis. Di tengah obrolan seru, seorang bocah lelaki berusia lima tahun menghampiri mereka.

Etensi Aline dan Mia beralih pada si bocah, sedang para suami sama sekali tidak terusik.

"Mom, kapan dansanya dimulai? Aku sudah tidak sabar ingin berdansa dengan Lucy."

Aline menatap penuh minat pada bocah tampan yang berbicara pada Mia. Muka kusutnya terlihat sangat menggemaskan.

"Masih lama, son." Alis bocah itu semakin menukik.

"Aku tidak mau tau dalam lima belas menit dansanya harus dimulai!" ketusnya memberi perintah.

"Putramu sangat menggemaskan." Bocah itu mendongak, menatap Aline tanpa berkedip. Wajah kusut nan Marahnya lenyap, tergantikan dengan raut kagum.

"Mom, kau tidak bilang akan mengundang bidadari." Bocah itu masih terpana, pesona Aline membuatnya lupa pada pesta dansa dan Lucy.

Mia dan Aline tertawa mendengar penuturan si bocah. Aduh, Aline semakin gemas. Tanpa tau telinga Agler mendadak panas mendengar bagaimana putra Tuan Riddik menyebut Aline bidadari. Tak sadar, Agler menatap tajam pada si bocah yang menatap istrinya penuh kagum.

"Aline, perkenalkan, dia Jeff, putraku."

"Hai, Jeff, senang bertemu denganmu." Jeff mematung. Bocah itu meneguk salivanya susah payah saat Aline mencubit pipinya. Jantungnya berebar hebat. Tanpa mengatakan apapun, Jeff berlari menemui pengasuhnya. Jeff berencana mengganti suit putih menjadi hitam, agar senada dengan dress yang dikenakan Aline.

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang