TDSB|🍍 16. DUO DEVIL🍍

15.9K 1.1K 333
                                    

Aline dan Agler memasuki King club

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aline dan Agler memasuki King club. Aline dengan wajah senangnya karena masih menertawakan Agler, sedangkan Agler dengan wajah jengkelnya.

Tadi, setelah acara panas di ruangan gym tertunda karena Aline sedang datang bulan. Agler menyuruh Aline untuk memuaskannya dengan mulut.

"Sialan! Kenapa tidak kau katakan dari tadi kalau kau sedang datang bulan?!" protes Agler dengan wajah merah padam. Aline tidak tau, wajah Agler merah karena marah, atau karena menahan gairah.

"Apa kau memberiku waktu untuk bicara? Aku ingin memberi tahu sejak awal, tapi kau terus menciumku tanpa jeda." Bohong, Aline berbohong. Jangan percaya.

Sebenarnya Aline memang sudah berniat mengerjai Agler. Maka dari itu Aline membalas ciuman Agler agar bisa memancing gairah lelaki itu. Kemudian, akan menertawakan Agler yang gagal bercinta karena Aline sedang datang bulan. Dan ya, Aline berhasil.

"Aku tidak peduli, jika kau tidak bisa memuaskanku dengan mulut bawahmu, kau bisa menggunakan mulut atasmu."

Eewwwww.

Aline meringis jijik. Membayangkan saja sudah membuat dirinya mual. Apalagi sampai melakukannya. Aline yakin seratus persen dia akan muntah tujuh hari tujuh malam.

"Sepertinya itu kesempatan bagus untuk menggigit milikmu sampai putus."

Aline berlagak sok centil. Bahkan dengan sengaja menggigit bibirnya agar terlihat semakin menggoda.

Bukan tergoda,  Agler justru relfleks merapatkan kaki, kedua tangannya menutupi—melindungi bagian depannya yang sudah menggembung. Jawaban Aline berhasil menakutinya. Tidak, Agler tidak mau mengambil risiko kalau masa depannya berakhir putus menjadi dua di mulut Aline. Membayangkan saja ngilunya setengah mati, apalagi kalau sampai benar-beanr terjadi. Mengerikan!

Berjalan menjauh, lalu Agler menelpon Jimmy untuk menyeret salah satu pelacur ke hadapannya.

Mereka tiba di depan bar tender. Si barista dan dua orang rekannya menunduk hormat pada Agler. Agler tidak terlalu peduli. Aline duduk di stool bar, dengan Agler yang memeluk posesif pinggangnya.

"Satu gelas lagi," kata seorang lelaki yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Agler.

"Kau sendirian?" tanya Agler. Pria yang baru saja mendapatkan martini-nya menoleh sekilas sebelum akhirnya meneguk minumannya.

"Hm. Kau?" Dari cara bicaranya saja, Aline sudah bisa menebak kalau lelaki ini termasuk pria dingin, tidak seperti Agler yang...menyebalkan.

"Aku bersama tunanganku."

"Harusnya kita sempat berkenalan di malam pertunanganmu, Nona." Jelas pria itu. Si tampan dengan jambang tipis itu mengulurkan tangan yang disambut dengan senang hati oleh Aline. "Dave."

The DEVIL'S Se(Xy)Cret BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang