64

13.8K 1.2K 133
                                    

Nungguin ya?😉

.

.

.

.

.

Buah duren buah kedondong.
Gue keren yang protes bodong_jjh




Enjoy it!


"Pasien sudah siuman, pihak keluarga diperbolehkan masuk"

Dokter muda bername tag Park Chae young mengembangkan senyumnya.
Yoona langsung bangkit dari posisi duduknya diikuti Donghae, lalu segera masuk ke kamar rawat Jeno.

Kini tinggal Mark dan Lucas yang yang berada diluar ruang.
Mark mencekal pergelangan tangan Lucas yang hendak memasuki ruang rawat adiknya, tatapannya menajam.
Lama kedua pria dengan warna kulit kontras itu bertatapan sebelum salah satunya memutuskan kontak mata dengan sang lawan, lalu menghempaskan tangannya kasar.

"Pergi" suara Mark terdengar begitu dingin dan penuh penekanan, sorot matanya tak melembut sedikitpun menatap pada Lucas yang masih berekspresi sama, datar.

"Minggirlah, aku harus menjalankan tugasku"

Lucas hampir saja berlalu meninggalkan Mark, namun cengkraman pada pundak menghentikan niatnya.

"Sudah cukup kau dan si bedebah Jung itu bermain-main dengan keluargaku, sekali lagi kau menyentuh adikku, aku tak segan-segan-"

"Kau akan melakukan apa? Membunuh Jung Jaehyun?" Lucas menyela kasar dan tertawa meremehkan disana.
Sorot matanya yang tadi datar berubah menajam sekarang.

"Menyingkirlah dan biarkan aku menjalankan tugasku, atau kusingkirkan seluruh keluargamu"

Sudut bibir Lucas terangkat membentuk seringai saat merasakan tubuh lawan bicaranya memegang.
Well itu bukan hanya sebuah ancaman, hanya dengan satu perintah dari Jaehyun, menyingkirkan manusia seperti mereka semudah menjentikkan jari baginya.

.

.

Tidur Jaehyun sedikit terusik saat mendengar rintihan lirih dari makhluk mungil disebelahnya.
Ingat, Jaehyun itu sensitif akan suara, sedikit saja dia merasakan hal aneh, maka secara otomatis dia akan terbangun.
Tangannya bergerak mencoba meraih tubuh Haechan untuk masuk kedalam dekapannya.

Panas.

Kedua matanya langsung terbuka, dia menatap wajah pucat bocah yang masih tertidur dengan rintihan lirih disebelahnya.

"Baby" tak ada sahutan.
Jaehyun mengguncang pelan tubuh kecil itu, namun sang empu tak sedikitpun sadar, mata bulatnya masih memejam disertai gumaman lirih dari bibirnya yang berbentuk hati.

"Eomma.. appaa.." hanya kalimat itu yang Haechan dengungkan sedari tadi.
Panik? Tentu saja.
Jaehyun dengan tergesa mengambil jubah tidurnya, lalu berlari keluar kamar, meneriaki para pengawal yang berjaga untuk segera memanggil dokter.

Jaehyun kembali kedalam kamar, mendapati Haechan sudah nampak lebih tenang, tapi ada yang aneh.
Wajahnya samakin pucat.

"Sayang, bangun"

Tak ada sahutan, Haechan pingsan.
Jaehyun mengusap kening lembab pria mungil miliknya, lalu mengecupnya sekilas.

"Semua akan baik-baik saja, Daddy janji semuanya akan baik-baik saja"

Jaehyun mengecupi punggung tangan kecil dengan jemari lentik itu sayang, merasa begitu ketakutan akan terjadi hal buruk pada Haechan.

"Tuan Jung"
Salah seorang pengawal masuk dengan Eunwoo disebelahnya.

Jaehyun langsung menyingkir, memberi akses dokter muda itu untuk memeriksa keadaan Haechan.

"Haechan harus dibawa kerumah sakit, suhu tubuhnya sangat tinggi, aku tak bisa hanya melakukan pemeriksaan sendiri, dibutuhkan alat lengkap dan bantuan para media lain"

Separah itukah?
Hendery langsung cepat tanggap menyiapkan mobil, sedangkan Jungwoo memberikan mantel tebal untuk Haechan.

Jaehyun sudah berganti pakaian, dia mengenakan kemeja hitam dengan celana bahan berwarna senada.
Dengan sigap dia membungkus tubuh Haechan dengan mantel yang telah disiapkan Jungwoo, lalu menggendongnya bridal.

"Mobil telah siap tuan"

Sehun membuka pintu penumpang, mempersilahkan Jaehyun masuk.
Hendery sendiri yang menyetir kali ini, karna Kun sedang tak berada dikorea.

"Kau aman sayang"
Jaehyun berkali- kali merapalkan kalimat itu sembari mendekap erat tubuh Haechan yang masih tak sadarkan diri.
Pikirannya kalut sekarang, dia tak mati rasa untuk dapat merasakan panas tubuh bocah dipangkuannya yang kian meningkat.

"Cepat sialan" desis Jaehyun sedikit membentak hendery.

"Ye sajangnim" Hendery menginjak pedal gas, mengikuti instruksi Jaehyun untuk cepat sampai dirumah sakit tujuan mereka.

"Jangan sakit hm? Aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika ada hal buruk terjadi padamu sayang"









.


.


.



.





.




.




.

..



.

🌚🌚🌚



Tebeceeh😀

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang