(7)

30.2K 1.9K 187
                                    


Haechan menggeliat dalam tidur, perlahan mata pandanya terbuka, mengerjap sesekali.
Sungguh matanya rasanya lengket sekali seperti enggan terbuka.
Mungkin efek kelelahan pikirnya.

Tangannya ia bawa untuk mengusap matanya, lalu kembali menguap kecil.
Pandangannya mengedar kepenjuru ruangan, menelisik tempat dimana ia terbaring sekarang.

Wait, dimana dia? Ini bukan kamar yang kemarin dia tempati.
Kamar ini didominasi warna putih, banyak tirai dan kaca, juga beberapa tanaman hias dan karpet bulu berwarna putih, terlihat begitu terang dan nyaman.

Klek!

Pintu terbuka menampilkan sosok Jaehyun dengan pakaian yang berbeda.

Pintu terbuka menampilkan sosok Jaehyun dengan pakaian yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi bapak Jung

Astaga! Pipi Haechan memerah saat membayangkan mimpinya semalam.
Well, jangan tanya Haechan memimpikan apa, you knowlah This and that?
Haechan menggeleng ribut, mencoba mengusir pikiran kotornya.
Membuat Jaehyun menyerngit heran.

"Kau kenapa baby? Kepalamu sakit?"

Jaehyun menghampiri Haechan yang masih bergeming ditempatnya.
Pria berumur itu mendudukan diri ditepi ranjang, lalu mengusak pelan rambut bayinya.

"Apa masih sakit?"

'huh?apanya yang sakit?'

Haechan menatap Jaehyun dengan pandangan bingung, membuat Jaehyun gemas ingin mencium bocah itu sekarang juga.

"Bagian belakangmu, apa masih sakit?"

"Aku tidak mengerti ahjussi bicara apa" jawab Haechan polos.

Haechan mencoba bangkit untuk duduk, dan saat itulah dia paham apa yang ditanyakan Jaehyun.

"ARGGGHHH " pekiknya keras lalu kembali menjatuhkan dirinya diranjang.

"Hiks pantat Haechannie bisulan" adu bocah itu disertai isakan.

Jaehyun makin bingung dibuatnya, bisulan? Really? Bukannya semalam masih baik-baik saja? Bahkan terlihat sangat mulus dan err-bulat menggoda.
Oke Jung, stop pikiran kotormu, atau kau benar-benar akan lepas kendali dan menerkam bocah imut didepanmu lagi.

"Sini biar Daddy periksa"

Haechan menggeleng rusuh, tidak! Jaehyun ingin melihat pantatnya? Yang benar saja! Jeno saja yang kekasihnya tidak pernah melihat pantatnya.

Well, Lee Haechan sepertinya masih menganggap kejadian semalam adalah mimpi.
Mari biarkan tuan Jung Jaehyun yang menjelaskannya.

"Aku hanya ingin mengoleskan salep dilubangmu sugar"

"Huh? Kenapa harus dioles salep?"

Kepala Jaehyun rasanya berkedut-kedut ingin pecah.
Haechan dan hobbynya yang suka bertanya seperti Dora agaknya membuatnya sedikit kesal.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang