(8)

28.3K 1.9K 195
                                    


"Jung Haechan"

Ini kesekian kalinya Jaehyun menegur bocah itu, Haechan dengan sikapnya yang tak bisa diam terlihat berlarian dipusat perbelanjaan.
Bahkan sempat membuat Jaehyun menggeram marah saat anak itu menghilang dari jangkauannya, membuat beberapa pengawal yang memang ditugaskan mengawal mereka hari ini babak belur karna ulah si Jung yang marah.

Beruntung salah satu dari mereka dapat menemukan Haechan yang ternyata memasuki salah satu butik dengan brand ternama.

Haechan mencebik kesal saat kini pinggangnya ditarik oleh Jaehyun.
Pria berumur itu terlalu possesive, bahkan ia dengan sengaja membuat semua pembeli keluar dari semua store yang Haechan masuki.
Dia tidak mau ada yang melihat Haechannya.
Dengan kuasa dan uang yang dia miliki, tentu mudah sekali melakukan apapun.

'sial, jika seperti ini terus aku tak bisa memiliki celah untuk kabur'

Sebenarnya alasan Haechan mau bersikap manis dan manja pada Jaehyun adalah untuk mengelabuhi sang dominan, mendapatkan sedikit kebebasan sehingga ia bisa lari dari pria itu.

Dia bukan orang bodoh yang akan menyerahkan dirinya secara suka rela pada pria yang bahkan tak ia kenal, apalagi jika pria itu manusia berdarah dingin seperti Jaehyun.
Dia mencintai Jeno, dan hanya Jeno yang berhak memilikinya.

"Kau ingin yang mana hm?"

Suara rendah Jaehyun membuyarkan lamunan si manis, pria berumur menempatkan wajahnya diperpotongan leher Haechan, menghirup aroma manis bayinya yang memabukkan.

Jaehyun tidak peduli jika dia terlihat seperti pria bedofil yang mengencani bocah yang lebih pantas menjadi anaknya.
Anggap saja dia egois, tapi itulah Jung Jaehyun, dia tidak akan melepaskan pria mungilnya ini.

Haechan merengek, mendorong dada sang dominan kesal, hell! Bagaimana dia bisa memilih jika Jaehyun mengecupi lehernya bruntal seperti ini, bahkan tua Bangka itu seakan buta akan lokasi mereka yang berada ditempat umum.
Well, walaupun Haechan tau hanya ada dia, Jaehyun dan beberapa pengawal yang menunggu diluar juga pelayan pada butik ternama itu, tapi tetap saja! Dasar mesum! Umpat Haechan dalam hati.

"Daddy!!"

Pekik Haechan yang sudah tidak tahan, lihatlah penampilannya sekarang.
Bahkan para pelayan yang melayani mereka terlihat menunduk dalam dengan pipi memerah.

Haechan mengusap lehernya yang terasa perih, sudah dipastikan lehernya yang bahkan masih penuh kissmark dari Jaehyun kemarin semakin bertambah parah.

Jaehyun terkekeh melihat bayinya mencebikkan bibir lucu.

"Kau ingin Daddy cium?"

Haechan melotot tajam, sambil menunjuk-nunjuk wajah Jaehyun dengan tidak sopan.

"Mesum!" Pekik si bocah, bukanya tersinggung, sang dominan malah tertawa.

Tawa renyah yang bahkan tak pernah ia tunjukkan pada siapapun sebelumnya, bahkan pipinya kini terasa kaku karna otot wajahnya bekerja ekstra melenturkan wajahnya yang biasanya datar.

Haechan mengabaikan Jaehyun, dia berdiri sambil memilah-milah pakaian yang dibawa para pelayan itu.

"Humm bagus semua" gumamnya lirih yang masih sempat didengar dominannya.

Haechan bukan orang miskin yang tidak pernah melihat barang-barang seperti ini.
Jika kalian lupa dia itu seorang idol yang karirnya sedang melejit sekarang, dia juga anak dari pasangan aktor dan aktris kaya, bahkan ayahnya memiliki Agensi sendiri.

Sejak kecil dia sudah terbiasa hidup mewah, tapi barang-barang yang tersaji dihadapannya sangat jauh dari ekspektasinya.

Melihat lebel harga yang tertera dipakaian itu membuat mata bulatnya membola.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang