(60)

16.2K 1.3K 118
                                    

Boom boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom boom

"Good work"

Lay bercama Coach lain memberikan tepuk tangan meriah atas kesuksesan Dream untuk debut kali ini.

Tiga bulan mereka berenam berlatih sangat keras, bahkan keenam member Dream kehilangan berat badan drastis, terutama Haechan, yang nampak begitu langsing, bahkan tulang selangkanya menonjol cukup jelas.

"Minggu depan kalian tampil di Inkigayo, tunjukkan performa terbaik kalian"

"Ye sajangnim" jawab keenamnya serempak.

"Dan kau Haechan, kau bisa pergi lebih dulu, Jaehyun ada diruanganku sekarang" Johnny menatap Haechan yang nampak menghela nafas lelah, sebelum beranjak pergi dari sana setelah membungkukkan badannya sekilas.

"Sudah selesai latihannya sayang?" Jaehyun segera berdiri dan menghampiri bayinya kala anak itu menyembul dari balik pintu.

Baju yang Haechan kenakan masih basah dibagian punggung.

"Daddy tak perlu menjemputku tiap hari, Haechannie tak enak dengan member lain"

"Kenapa memangnya? Mereka mengganggumu?" Jaehyun mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya, lalu mengelap lembut kening lembab si submissive.

"Bukan begitu, ah sudahlah" terlalu lelah, Haechan memilih menghempaskan tubuhnya ke sofa yang berada di ruangan itu.

Jaehyun menaikkan alis melihat tingkah bayinya yang tak biasa, kelelahan mungkin?

"Daddy sudah mengatur jadwal libur kalian untuk satu Minggu ini, kau bisa istirahat total dirumah sugar"

Haechan yang hampir memejamkan mata terpaksa kembali terbelalak mendengar penuturan Jaehyun.
Libur?? Ah dia tak pernah merasa sesenang ini ketika mendengar kata libur.

Tulang dan tubuhnya sudah sakit semua, dia benar-benar butuh rehat total, meski ketika dirumah ada banyak profesional yang Jaehyun bayar untuk memberikannya pijatan agar tubuhnya tak memar-memar, namun dia tetap butuh istirahat.

"Sungguh? AAAA Haechannie sayang Daddy!" Pekik si bocah, melompat kegirangan.

"Kita pulang sekarang?"

Haechan mengangguk semangat, merentangkan kedua tangannya, memberi kode pada Jaehyun untuk menggendongnya.

Sedangkan Jaehyun? Pria itu hanya terkekeh geli melihat betapa menggaskannya kekasih kecilnya itu ketika manja seperti ini.

Dengan sekali tarik Jaehyun membawa Haechan kegendongannya, anak itu terlihat seperti bayi koala didekapan si dominan.
Tangannya mengalung, menjuntai dengan pasrah dikedua bahu Jaehyun, begitupun kakinya yang terlihat ogah-ogahan untuk melingkari pinggang kokoh itu, membuat Jaehyun harus mengeluarkan tenaga ekstra hanya agar tubuh itu tak merosot dan jatuh.

Haechan mendusalkan wajahnya pada dada bidang yang masih terbalut pakaian kerja lengkap itu, mencoba memejamkan mata, bersiap menjelajah mimpi.

Baginya Jaehyun adalah tempat tidur paling nyaman yang bisa ia bawa kemanapun.
Digendong, dipangku, atau didekap, semuanya terasa sama saja.
Sama-sama nyaman tentu saja.

.

.

.

.

.
.

.


.

.


Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang