(53)

16.9K 1.4K 84
                                    

Haechan mengerjap, mencoba membiasakan diri dengan penerangan ruang dimana ia berada sekarang.

Ini dimana?

Mata bocah itu mengerjap mendapati ruangan agak gelap yang ia tempati sekarang.
Lalu menghela nafas saat menyadari bahwa ini adalah kamarnya dan Jaehyun.
Haechan menoleh, disampingnya Jaehyun tengah terlelap dengan satu tangan yang melingkari pinggangnya.

Satu tangannya masih tertempel infus, Haechan mendengus, ini pasti karna pingsan kemarin, pikirnya.

Jaehyun mulai terusik saat merasakan pergerakan kecil dari pria mungil di dekapannya.
Beginilah Jaehyun, sangat sensitif dengan pergerakan dan suara sekecil apapun.

"Baby"

Haechan membolakan matanya lucu, suara serak Jaehyun terasa menggelitik telinganya.

"Kepalamu pusing?"

Haechan mengangguk kecil, Jaehyun tersenyum lalu memberikan pijatan ringan pada kepala anak itu.

"Kemarin kau pingsan, dokter bilang kau kelelahan"

Haechan mendengarkan penuturan Jaehyun dengan mata setengah tertutup, dirinya masih sangat mengantuk sekarang.
Apalagi dengan posisi Jaehyun memijatnya begini, membuat rasa kantuknya bertambah berkali-kali lipat.

Krukk

Krukk...

Jaehyun menghentikan pergerakan tangannya dikepala sibocah.
Wajah Haechan sudah merona hebat disana, Jaehyun terkekeh lalu mendaratkan kecupan dikening si bocah.

"Tunggu disini, Daddy akan membawakan makanan untukmu"

Jaehyun bangkit dengan masih mengenakan piyama sutra berwarna hitam, persis seperti yang Haechan kenakan sekarang, hanya berbeda ukuran saja.
Lalu berlalu meninggalkan kamar itu.

"Pak Kim"

"Ya tuan?"

"Tolong perintahkan maid untuk membuat bubur sayur dan ayam untuk Haechan, buatkan juga susu coklat hangat dan air hangat untukku"

"Baik tuan"

Segera kepala pelayan itu menjalankan tugasnya setelah membungkuk pada atasannya itu.

Jaehyun mengusap wajahnya dengan telapak tangan.
Dia baru tertidur dua jam, kepalanya terasa agak berat.

Jaehyun memutuskan kembali kekamar, mendapati bayinya yang sudah kembali terlelap.

"Manis sekali, seperti bayi"

Jaehyun mendudukkan diri disisi ranjang, mengacak pelan Surai coklat bocah kesayangannya yang sekarang sedikit memanjang, menutupi alis si bocah.

Cup

"Wake up baby"

Jaehyun mendaratkan kecupan-kecupan kecil diwajah Haechan, mengusik tidur anak itu.

Haechan mengerang kesal, bergerak acak dan hampir membuat infusnya lepas jika saja Jaehyun tak segera menangkap pergelangan tangannya.

"Hati-hati sayang"

Haechan membuka mata saat menyadari apa yang dia perbuat.
Jaehyun menepuk tangan dua kali, dan lampu kamar mereka otomatis hidup.

Wajah Jaehyun berubah serius saat melihat selang infus Haechan.
Darah anak itu naik hingga hampir setengah dari selang itu.

Haechan diam tak berani melakukan apapun, Jaehyun dengan segera mengambil ponsel dinakas, lalu menelfon dokter pribadi keluarga Jung.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang