(6)

34.8K 2.2K 577
                                    

Warning 🔞

.
.
.
.
.



.
.
.
.
.

"Akhh sakit" Haechan meremat kasar rambut Jaehyun yang saat ini tengah mengungkung dan menghisap lehernya tanpa ampun.

Keadaan bocah itu sangat kacau, baju yang ia kenakan sudah  terlempar entah kemana, sedangkan sang pelaku masih berpakaian lengkap.

"Eunghh su-sudaahh" geram Haechan ditengah desahannya.

Jaehyun tak menggubris ucapan penuh permohonan si supmissive.
Baginya sudah cukup ia menahan diri, dia bahkan sudah sebulan ini tak melakukan 'itu' , jangan tanya kenapa, jawabannya adalah karna dia tak bernapsu lagi dengan para jalang yang biasa ia tiduri, fokusnya sekarang hanya pada pria mungil dibawah Kungkungannya ini.
Jaehyun bukan orang yang sabar, dan yeah dia susah payah berteman dengan kata itu hanya untuk menunggu Haechannya siap untuk dia jamah.

Tubuh mungil itu melengkung bak busur saat Jaehyun meraup dan menghisap nipple kanannya.

Sungguh ini terlalu nikmat, otak anak manis itu tak dapat bekerja, bahkan ia sudah nyaris pingsan karna terlalu nikmat.

"Call my name"

Jaehyun membisikkan kata itu ditelinga sang supmissve, lalu menjilat daun telinga membuat sang empu menggeliat kegelian.

"Uuhh jae-Jaehyunnie"

Dengan satu sentakan Jaehyun menarik lepas celana berbahan sutra yang dikanakan Haechan.
Pandangannya tak lepas dari tubuh nyaris telanjang kekasihnya, ups calon kekasihnya lebih tepatnya.

Sedangkan yang dipandangi hanya membuang wajahnya, merasa begitu malu.

"Perfect"

Jaehyun mencumbui perut rata Haechan, menggigit dan menghisap setiap jengkal bagian tubuh pria mungilnya sambil meninggalkan jejak-jejak merah keunguan.

"J-jangan" Haechan menahan tangan Jaehyun yang ingin membuka lebar kakinya.

Jaehyun menatap Haechan dengan alis dinaikkan.

'Apa katanya tadi? Jangan? Really? Bahkan pria manis itu sudah menegang dan dia masih bisa menolakku?'

Tau kemana arah pandangan Jaehyun, Haechan segera mengambil bantal diatas kepalanya lalu ia gunakan untuk menutupi bagian selakangnya.

"Sugar" tegur Jaehyun merasa terganggu dengan tindakan Haechan.

"Malu"
Jaehyun nyaris menjedotkan kepala ke headboard saat mendengar kata itu diucapkan malu-malu dengan suara lirih nyaris tak terdengar.

Oh ayolah Jung! Yang sedang kau jamah sekarang masih Virgin, apa kau lupa?

Jaehyun tersenyum menuduhkan, lalu dengan lembut membujuk Haechan, mengambil bantal yang pria manis itu kenakan untuk menutupi area vitalnya.

Dikecupnya paha dalam pria mungilnya itu tak kala ia sudah berhasil membuka kaki Haechan.
Bagaimana dengan Haechan? Anak itu sibuk menyembunyikan wajahnya dibalik lekukan selimut yang ia tarik asal, memberikan Jaehyun kendali penuh atas tubuhnya.

Kecupan-kecupan Jaehyun dipahanya semakin intens.
Haechan mendesah keras saat bibir tebal pria itu sampai dipusat gairahnya.

"Kau akan menikmatinya Sugar"

Jaehyun menarik lepas satu-satunya kain yang tersisa, membuat tubuh Haechan terpampang polos tanpa sehelai benangpun.

Pria dewasa itu menggigit pipi dalamnya terlampau gemas bercampur nafsu saat melihat benda berukuran kecil berwarna pink nampak sudah basah oleh cairan precum.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang