(34)

21.2K 1.5K 131
                                    


"Maafkan aku.. maafkan aku.. tolong lepaskan aku, aku tidak bersalah"

Jaehyun mengeratkan dekapannya bada tubuh menggigil dipangkuannya itu.

Lee Haechan, keadaan anak itu sangat mengenaskan, trauma besar yang ia alami membuatnya lupa akan segala hal.

Otaknya sudah tak merespon ketika dia diajak bicara, hanya kalimat tadi yang terus bibir kecil itu dengungkan.

Jaehyun merasakan matanya memanas saat tubuh ringkih itu mulai melemas.
Haechannya tertidur, tidur lelap walau terkadang anak itu sesekali meringis dan bergerak acak saat perih didadanya kembali ia rasakan.

"Percepat laju mobilnya"

Hendery yang menjadi supir kali ini, dia melirik sekilas pada spion sebelum menginjak pedal gas.

Didepan dan belakang mobil Jaehyun dikawal sangat ketat.
Ada Yuta, yang berada dimobil depan bersama Kun dan Winwin.
Dan dimobil belakang ada Johnny dan Lucas.
Serta rombongan guard gabungan, milik beberapa pria itu mengekor dibelakang.

Jaehyun keluar dari mobil dengan Haechan digendongannya, dihadapan mereka sudah ada satu helikopter pribadi yang akan diterbangkan Lucas menuju mansion Jung.

Johnny melepas mantel besarnya dan memberikannya untuk membungkus tubuh kecil Haechan yang tak sadarkan diri.

Jaehyun hanya menatap pria itu datar, namun Johnny tau, Jaehyun sangat berterima kasih padanya.

"Habisi semua yang tersisa, jika perlu seluruh keturunan dan keluarga dari kaki tangan Si sialan itu"

"Aku yang akan mengurusnya" Yuta yang menyahut.
Dia tak main-main, dia bukan pria yang memiliki hati, jadi baginya tak masalah untuk membunuh dan menghancurkan hidup seseorang, itu semua takdir untuk mereka bukan?

"Bos" Lucas memberi isyarat pada Jaehyun untuk segera masuk ke helikopter.

Wilayah yang mereka tempati saat ini sangat berbahaya, meski banyak guard, namun serangan dadakan bisa saja merugikan pihak mereka.

Jaehyun mengangguk sekilas dan membawa serta Haechan untuk masuk kedalam helikopter dan meninggalkan lokasi itu.

"Siap memberikan neraka untuk yang tersisa John?"

Johnny tersenyum miring menanggapi omongan Yuta, sedangkan Hendery, Kun dan Winwin nampak tak merespon.

"Mari berikan neraka untuk mereka, teman"

🌚🌚🌚

Jaehyun meringis melihat luka memanjang pada dada Haechan.
Sekarang anak itu sudah berada dikediamannya.

Dengan telaten Jaehyun membersihkan luka dan tubuh anak itu dengan handuk kecil dan air hangat.

Bersyukur Haechan pingsan, jadi anak itu tak akan merasakan sakit yang teramat ketika Jaehyun mengolesi luka didada rapuh itu dengan kapas yang diberi alkohol.

"Jae"

Eunwoo datang dengan peralatan dokternya.
Jaehyun langsung berdiri memberikan ruang bagi dokter muda itu untuk memeriksa keadaan si mungil.

"Tidak ada luka yang serius, hanya terdapat beberapa memar dipergelangan tangan dan sayatan memanjang dibagian dada, kau hanya perlu mengolesinya dengan salep"

Jaehyun hanya menganggukkan kepala sebagai respon.

"Dan untuk psikisnya, aku sarankan kau menyewa psikiater pribadi untuknya, mendapatkan penculikan dan penyiksaan bukanlah sesuatu yang bisa dilupakan dengan mudah"

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang